Dari Beijing ke Nanchang memerlukan waktu terbang 2 jam. Ke arah selatan.
"Perasaan Anda merasa aman?"
“Di Beijing saya merasa aman 90 persen. Dibanding sebelum pandemi. Di Nanchang perasaan aman saya naik menjadi 95 persen," jawabnya.
Saya juga menghubungi teman yang liburan ke Hangzhou. Perasaannya sama: tingkat merasa amannya 95 persen.
"Apakah di jalan-jalan orang mengenakan masker?"
"Sebagian mengenakan. Sebagian tidak."
"Yang mengenakan masker berapa persen?“ tanya saya.
"Di Beijing 30 persen orang mengenakan masker. 70 persen tidak. Di Nanchang hanya 10 persen orang yang mengenakan masker," jawabnya.
"Sudah berani ke bioskop?"
"Sebelum pandemi pun saya tidak pernah ke bioskop. Nonton film terakhir 3 tahun lalu bersama Anda di Beijing itu," jawabnya.
Begitulah keadaan di Tiongkok. Covid-19 seperti sudah benar-benar terkendali di sana.
Apakah itu karena masyarakatnya sudah vaksinasi?
Bukan. Belum ada vaksinasi masal di sana. Itu berkat kerasnya lockdown di sana. Terutama di awal terjangkitnya Covid-19.
"Kapan Anda akan melakukan vaksinasi?" "Saya sih berharap bulan depan. Tapi saya tidak tahu apakah sudah bisa," jawabnya.
"Di mana Anda akan melakukan vaksinasi? Di instansi apa?"
"Belum tahu. Mungkin di Beijing, atau Shanghai, atau Hangzhou, atau Wuhan. Saya belum tana-tanya bagaimana caranya untuk bisa vaksinasi," jawabnya.
"Mengapa Anda ingin cepat-cepat vaksinasi?"
"Ingin ke luar negeri. Sudah hampir setahun tidak ke luar negeri," katanya.
Itu pula yang membuat liburan emas sekarang ini ramai sekali. Orang sudah berbulan-bulan dikekang. Kini mau liburan semua.
"Kapan Anda akan kembali ke Beijing?" tanya saya.
"Tanggal 10 Oktober," jawabnya.
"Kapan kantor Anda buka setelah liburan ini?" tanya saya.
"Tanggal 9 Oktober.
KOMENTAR ANDA