Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Rudy sendiri berkeras bahwa Pemilu ini belum selesai. Masih jauh dari selesai. Baru media-lah yang menyatakan Biden menang. Masa media yang membuat keputusan siapa presiden Amerika. "Keputusan harus datang dari pengadilan," katanya.

Twitter pun ribut dengan tanggapan: "Keputusan bukan dari pengadilan. Tapi dari rakyat," unggah mereka.

Pengunggah Twitter juga memuji habis petugas penerima telepon di perusahaan pertamanan itu. Kok ya penerima telepon mau menerima pesanan untuk tempat konferensi pers. Kok ya tidak mengingatkan bahwa lokasi ini tidak cocok untuk acara kepresidenan.

Maka nama perusahaan pertamanan ini ngetop habis. Dalam sekejap. Ketika saya memasukkan kata ''four season'' di Google, yang muncul pertama adalah perusahaan pertamanan itu. Hotel bintang lima yang terkenal di seluruh dunia, Four Season, malah baru muncul di bawahnya.

Rezeki memang tidak bisa ditolak.

Apalagi rezeki dari seorang presiden Amerika.

Setidaknya lelucon opo tumon ini bisa mengendurkan ketegangan akibat Pemilu.

Yang termasuk di kelompok keras ini adalah Lindsey Graham. Dari Partai Republik. Ia baru terpilih kembali sebagai anggota Senat dari dapil South Carolina. Ini untuk keempat kalinya Graham jadi anggota Senat.

"Saya akan menyumbang Trump USD 500.000 untuk biaya menggugat ke pengadilan," katanya. "Trump itu pasti menang," tambahnya.

Uang hampir Rp 10 miliar itu bukan dari kantungnya sendiri. Itu uang masyarakat yang ia kumpulkan untuk biaya kampanye sebagai caleg. Ia berhasil mendapat sumbangan sekitar USD 50 juta. Rupanya masih tersisa banyak.

Enak bukan nyaleg di negara kaya? Begitu mudah mendapat sumbangan dari masyarakat.

Maka para politisi di sini sebaiknya membuat rakyat kaya dulu. Agar rakyat bisa menyumbang Rp 1 juta dengan perasaan seperti membayar parkir.

Di luar dua jenis kelompok itu tentu ada satu kelompok lagi: yang ingin cari selamat. Mereka ini sekarang tentu sibuk mengusahakan agar Trump mau mengeluarkan surat pengampunan. Agar kalau presidennya ganti nanti tidak ditersangkakan.

Hak mutlak seorang presiden untuk mengeluarkan surat pengampunan. Tidak ada batas jumlahnya. Juga tidak harus pakai alasan. Dan semua presiden Amerika melakukan itu.

Presiden Bill Clinton, misalnya, mengampuni saudara kandungnya: Roger, yang dikejar oleh kasus kepemilikan kokain.

Clinton mengeluarkan surat pengampunan terhadap 450 orang. Termasuk kepada Marc Rich, seorang penyumbang besar Partai Demokrat. Rich tersangkut masalah pajak.

Pertanyaan yang ramai di Amerika sekarang adalah: bolehkah Presiden Trump memberikan pengampunan pada dirinya sendiri.

Ada yang bilang boleh. Ada pula ahli yang bilang tidak boleh.

Prof. Brian Kalt, ahli hukum konstitusi dari Michigan State University mengatakan "konstitusi tidak merumuskannya secara jelas," katanya.

Prof Kalt mengaku banyak sekali yang bertanya soal itu. "Saya biasanya menjawab begini: well, ia bisa mencobanya," ujar Kalt.

Menurut Anda apakah Trump akan mencobanya?




Ji Chang-wook Gelar Fansign di Jakarta 12 Mei Mendatang, Siap Suguhkan Pengalaman Istimewa bagi Para Penggemar

Sebelumnya

Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway