Dan kini saat pelantikan Joe Biden, ia seolah mengirim pesan agar semua orang bersatu menjadi satu bangsa tanpa memandang perbedaan pilihan partai politik.
Sementara Michelle Obama mengenakan jumpsuit dengan celana lebar serta mantel berwarna marlot dari Sergio Hudson, desainer yang berasal dari South Carolina. Satu hal yang mencuri perhatian adalah penggunaan ikat pinggang dengan buckle berdetail warna emas.
Marlot, menurut Encycolorpedia, adalah warna gelap bayangan dari merah yang merupakan perpaduan merah dengan sedikit hijau dan biru.
Lady Gaga dan Jennifer Lopez
Selain Ibu Negara, Wakil Presiden, dan mantan Ibu Negara, dua penyanyi yang hadir dalam inagurasi juga tampil memesona.
Lady Gaga menyanyikan lagu kebangsaan dengan mengenakan jaket kasmir berwarna navy dipadukan rok megah berwarna merah berbahan faille sutra. Gaga juga menyematkan bros emas berbentuk burung merpati yang membawa ranting zaitun. “May we all make peace with each other,” tulis Gaga di akun twitternya mengomentari makna bros yang ia kenakan.
Busana tersebut merupakan karya desainer Texas Daniel Roseberry yang menjadi penata artistik untuk rumah mode Perancis Schiaparelli. Roseberry sejak lama mengagumi sosok Lady Gaga. Menurut Roseberry, sebagai warga Amerika Serikat yang tinggal di Paris, kontribusinya untuk inagurasi merupakan sebuah surat cinta untuk negaranya.
Berbeda dengan warna pilihan Lady Gaga, Jennifer Lopez yang menyanyikan This Land Is Your Land dan America the Beautiful tampil dengan warna yang juga menjadi satu ciri pergerakan perempuan: (serba) putih.
Putih juga menjadi warna ‘bersejarah’ bagi Kamala saat ia memberikan pidato saat terpilih menjadi wakil presiden. Dan mengingat kembali pidato Hillary Clinton saat maju menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Tak hanya itu, warna putih juga dipakai Shirley Chisholm ketika ia menjadi perempuan kulit hitam pertama yang terpilih di Kongres pada tahun 1968.
Amanda Gorman
Inauguration poet Joe Biden dibawakan oleh Amanda Gorman, seorang penyair sekaligus aktivis dari Los Angeles, California. Amanda dikenal dengan tulisan seputar ras, marginalisasi, penindasan, feminisme, dan diaspora Afrika.
Amanda memenangkan National Youth Poet Laureate di usia 19 tahun saat menjadi mahasiswa Sosiologi di Harvard. Buku puisi pertamanya, The One for Whom Food Is Not Enough, terbit di tahun 2015.
Mengutip BBC, perempuan berusia 22 tahun itu membawakan The Hill We Climb yang membawa pesan persatuan dan kebersamaan. Isi puisi berdurasi 5,43 menit itu berkisar tentang apa yang terjadi di Washington juga apa yang terjadi di seluruh dunia.
Puisi yang ia selesaikan penulisannya di hari pendudukan Capitol oleh pendukung Trump tersebut juga berisi harapan tentang masa depan Amerika. Michelle Obama, Oprah Winfrey, hingga penyair Angela Jackson memuji puisi penyair inagurasi termuda dalam sejarah Amerika ini.
Amanda mengenakan mantel kuning cerah dari Prada dan headband besar berbentuk lingkaran berwarna merah. Mengutip The Cut, Amanda mengaku penggemar berat Prada karena intelektualitas dan pesan feminis yang dibawa desainernya. Adapun tentang dipilihnya warna kuning merupakan penghormatan kepada Jill Biden yang memberinya masukan untuk warna pakaian saat inagurasi.
Warna kuning menyiratkan hari yang cerah, fajar baru yang merekah, seperti intisari dari puisi Amanda. Sebuah awal baru yang terang dan mampu menggantikan kegelapan yang selama ini menghantui rakyat Amerika. Mengutip salah satu baitnya: For there is always light, if only we are brave enough to see it, if only we are brave enough to be it.
Ya, setiap warna yang dikenakan para perempuan di hari pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-46 memiliki makna tersendiri. Setiap warna tak hanya mempercantik para pemakainya tapi juga menjadi pesan yang memiliki benang merah tentang perjuangan dan kerja keras perempuan untuk menggapai cita-cita dan mimpi mereka.
Dalam berbagai warna tersebut juga menyiratkan semangat para perempuan Amerika untuk berkontribusi bagi persatuan bangsa.
Dengan tampilnya para desainer Amerika di hari inagurasi Biden-Harris, bisa menjadi satu tanda kembalinya gaya Amerika di ranah fesyen Gedung Putih. 
KOMENTAR ANDA