Karena ibadah lahiriah yang baik bersumber dari hati yang baik pula/ Net
Karena ibadah lahiriah yang baik bersumber dari hati yang baik pula/ Net
KOMENTAR

Ahli hikmah mengatakan,

وجدت أطول الناس غمًّا الحسود، وأهنأهم عيشًا القنوع

"Saya menjumpai bahwa orang yang paling banyak berduka adalah mereka yang ditimpa penyakit dengki. Dan yang paling tenang kehidupannya adalah mereka yang dianugerahi sifat qana'ah". (Ihya 'Uluum ad-Diin)

Qana'ah akan membentengi pemiliknya dari berbagai sifat yang tercela dan perbuatan dosa.

5. Memperoleh Kekayaan yang Hakiki

Kekayaan yang hakiki itu letaknya di hati, yaitu sifat qana'ah atas rezeki yang telah diberikan Allah, bukan terletak pada kuantitas harta. Siapa yang kaya hati tentu akan hidup dengan nyaman, penuh kebahagiaan dan dihiasi dengan keridhaan.

6. Memperoleh Kemuliaan

Seseorang yang qana'ah tidak akan menyusahkan orang lain dengan berharap mereka memenuhi kebutuhannya. Mulia, karena seorang yang qana'ah tidak akan mudah untuk mwminta-minta pada manusia.

Disebutkan dalam sebuah hadits,

شَرفُ المؤمِنِ قيامُ اللَّيلِ وعزُّهُ استِغناؤُهُ عنِ النَّاسِ

"Kehormatan seorang mukmin terletak pada shalat malam dan kemuliaannya terletak pada ketidakbergantungannya pada manusia". (Shahih al-Isnad. HR al-Hakim)

Kiat Memperoleh Qana'ah

Untuk memperoleh sifat qana'ah, kita dapat menempuh beberapa cara berikut:

1. Memperkuat keimanan terhadap takdir Allah, kesabaran, dan tawakal.

2. Mentadabburi firman Allah dan hadits Nabi.

3. Memahami hikmah Allah menciptakan perbedaan rezeki dan kedudukan di antara hamba.

4. Berdoa, memohon agar kita dianugerahi sifat qana'ah.

5. Melihat kondisi mereka yang berada di bawah kita.

6. Membaca surah para pendahulu yang shalih.

7. Memahami bahwa harta dapat membawa dampak buruk.

8. Memahami bahwa antara yang kaya dan yang miskin hanya terjadi perbedaan yang tipis.

Dengan mengetahui hakikat ini, akan mudah bagi kita untuk membiasakan diri agar qana'ah atas pemberian Allah.

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur