Dan Rasulullah pun ikut menjaga kemampuan melihat dengan cahaya Ilahi yang dimiliki Laila. Di antaranya dengan menjaga kemurnian hati Laila, meskipun itu dalam urusan yang kelihatan kecil.
Kisahnya dikutip oleh Hepi Andi Bastoni dalam bukunya 101 Wanita Teladan di Masa Rasulullah, diceritakan langsung oleh putranya Laila, yang bernama Abdullah bin Amir:
Suatu hari Laila binti Abi Hatsmah memanggil putranya, “Kemarilah, ibu akan memberimu sesuatu.”
Nabi Muhammad yang ketika itu berada di rumahnya bertanya, “Apa yang akan engkau berikan kepadanya?”
Laila berkata, “Aku akan memberinya kurma.”
Rasulullah menerangkan, “Seandainya kamu tidak memberi apa yang kamu janjikan maka dicatat untukmu satu kebohongan.”
Begitulah beliau menjaga kemurnian hati Laila, agar terus dapat melihat dengan cahaya Allah. Hati itu tidak boleh ternoda meskipun oleh hal-hal yang dipandang kecil.
Bagi sebagian orang mungkin gampang saja membohongi anak yang masih kecil, memanggilnya pulang dengan iming-iming sesuatu tetapi tidak pernah diberikan. Maka dari yang kecil-kecil itulah kemurnian hati perlu dijaga, apalagi dari noda-noda berat akibat dari dosa besar.
KOMENTAR ANDA