Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Kerinduan kepada kehormatan yang dikembangkan orang mulia.

Para budak yang menuduhnya dengan kebohongan, mereka akan dicambuk di dalam neraka.

Semoga mereka yang melemparkan kejahatan kepadanya, berada dalam kehancuran dan kehinaan mutlak.

Maka dapat disimpulkan, hal-hal mulia yang membuat pribadi Kabsyah dan juga rumahnya memancarkan cahaya adalah:  

Pertama, Kabsyah binti Rafi termasuk perempuan yang pertama memeluk agama Islam ketika Rasulullah berhijrah ke Madinah. Maka, siapapun yang berlomba-lomba dalam kebaikan agama, maka cahaya Islam itu akan memancar pada dirinya.

Kedua, kesabaran dan ketabahan menerima putranya yang syahid membela agama. Jika kita ikhlas berkorban dan mematangkan kesabaran, maka aura diri pun akan terpancar.

Ketiga, ketegasan menolak fitnah dan membela pihak yang benar. Ini bagian yang paling unik, bila kebiasaan kebanyaka orang senang dapat bahan gosip, tapi Kabsyah termasuk orang yang gigih melawannya. Aura diri itu bersinar terang pada kebenaran yang dipegang teguh dirinya.

Di sini terlihat aura rumah itu bermandikan cahaya tidak ada hubungannya dengan kapasitas lampu penerangan, apalagi dengan Fengshui dan yang lain sejenisnya. Rumah yang gemerlap cahaya bisa saja suram auranya terpengaruh oleh prilaku penghuninya.

Nah, rumah yang punya aura positif ini justru berkaitan dengan kualitas para penghuninya. Sebagaimana Kabsyah binti Rafi yang disanjung oleh Rasulullah dan kiprahnya dicatat dalam sejarah emas Islam.

Syukurnya, pada Ramadhan ini terbentang kesempatan memancarkan aura diri, karena kita berada di bulan yang bermandikan cahaya rahmat dan ampunan. Semoga!

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur