Di bulan suci nan penuh berkah ini, umat muslim diajak untuk berlomba-lomba dalam menahan diri dari hawa nafsu/Net
Di bulan suci nan penuh berkah ini, umat muslim diajak untuk berlomba-lomba dalam menahan diri dari hawa nafsu/Net
KOMENTAR

Kemudian pada penggalan "... kutiba alaikumus shiyaam (diwajibkan kepada kamu shiyam)", Quriah menjelaskan "Allah tidak berkata: Saya wajibkan kepada kamu. Allah tidak berkata: Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu berpuasa,". 

Dia menerangkan bahwa memang benar Allah mewajibkan puasa kepada umat Islam. Namun penggunaan kata "diwajibkan" ini tidak menunjukkan siapa yang mewajibkannya. 

"Karena seandainya bukan Allah yang mewajibkan kamu, wahai manusia yang faham tentang tujuan dan dampak baik dari puasa, maka kamu akan wajibkan bagi diri kamu," jelasnya. 

Dia juga menerangkan bahwa jangan anggap perintah shiyam ini hanya khusus untuk kamu dan jangan anggap ini sulit. 

"... kamaa kutiba alalladziina min qablikum (sebagaimana orang-orang dulu (diwajibkan puasa)," jelasnya. 

Setelah itu Allah baru menekankan bahwa puasa bukanlah untuk kepentingan Allah, melainkan untuk kepentingan umat. 

"Baru Dia katakan itu bukan untuk kepentingan Tuhan, tapi itu untuk kepentingan kamu. '....la 'allakum tattaquun...', supaya kamu terhindar dari segala sesuatu yang dapat membawa bencana untuk kamu," terang Quraish. 

"Jadi puasa itu bukan untuk Tuhan," sambungnya.

Namun dia juga mengingatkan bahwa dari satu sisi, semua ibadah hendaknya dilakukan demi karena Allah, bukan cuma puasa, tapi juga ibadah lainnya.  

"Intinya puasa bukan untuk menyiksa diri, tapi untuk. melatih jiwa agar bisa menekan gejolak nafsu. Itu puasa," tekannya.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur