MATA adalah jendela dunia. Jika mata rusak, maka rusaklah seluruh penglihatan.
Salah satu bagian mata yang rentan terserang penyakit adalah retina. Bahkan jika dibiarkan, penderita akan mengalami kebutaan.
Retina merupakan lapisan tipis yang ada di belakang bola mata. Ia mengandung jutaan sel sensitif pada cahaya dan sel saraf, yang bertugas menerima dan mengatur informasi visual, kemudian dikirimkan ke otak melalui saraf optik, sehingga memungkinkan kita melihat objek.
Gejala penyakit Retina yang muncul pada penderita bisa bermacam-macam. Tetapi umumnya berupa gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur, luas pandangan menjadi terbatas, melihat floatera, melihat kilatan-kilatan cahaya (photopsia), sensitif terhadap cahaya, hingga terganggunya kemampuan membedakan warna.
Mengutip berbagai sumber, ada lima jenis.penyakitnrerina yang perlu diwaspadai karena keganasannya:
1. Degenerasi makula
Disebut juga age-relatwd maculae (AMD). Ini adalah penyakit degeneratif retina yang bisa menyebabkan kebutaan apabila tidak ditangani dengan benar.
Degeneratif makula adalah penyebab kebutaan nomor satu di dunia, karena terjadi kerusakan pada lapisan tengah retina (makula). Fungsi makula adalah memfokuskan penglihatan pusat, mengendalikan kemampuan membaca atau saat berkendara, pengenalan terhadap wajah dan warna, serta kemampuan melihat objek dengan detil.
Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi risikonya bisa diturunkan dengan memperlambat perkembangannya.
Caranya, rutin berolahraga, menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, tidak merokok, dan melindungi mata dari sinar matahari.
2. Retinoblastoma
Penyakit ini adalah kanker langka yang sering menyerang anak-anak, utamanya di bawah usia 2 tahun. Kanker ini menyerang sel saraf pada retina hingga mengalami mutasi genetik. Dengan begitu sel terus bertumbuh dan berkembang biak. Hingga saat sel mati, massa sel yang terakumulasi membentuk tumor.
Yang menyeramkan, retinoblastoma bisa menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis), seperti ke otak dan tulang belakang.
Jenis kanker ini bisa diwariskan dari orangtua. Gejala yang muncul biasanya leukokoria atau pupil.mata berwarna putih saat terkena cahaya, terlihat seperti mata kucing, mata juling, mata merah atau meradang, dan mata bengkak.
Retinoblastoma juga menyebabkan glaukoma yang diketahui sebagai penyebab utama kebutaan. Dan karena faktor genetik, retinoblastoma juga bisa memicu berkembangnya kanker lain seperti osteosarkoma, pinealoma, dan melanoma.
Pasien retinoblastoma bisa disembuhkan bila terdeteksi sejak dini. Karenanya, penting melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
3. Retinitis pigmentosa
Adalah sekelompok penyakit mata genetik yang menyebabkan kerusakan dan hilangnya sel.pada retina. Penderitanya akan kesulitan melihat pada malam hari, tidak mampu melihat ke samping, serta kehilangan penglihatan sentral dan kemampuan melihat warna.
Retina pigmentosa tidak dapat disembuhkan, namun perawatan yang tepat dapat memperlambat kehilangan penglihatan dan memulihkan sebagian penglihatan.
4. Retinopati diabetik
Juga merupakan penyebab kebutaan paling umum. Biasanya terjadi pada penderita diabetes kronik.
Mengutip Healthline, berikut gejala retinopati diabetik:
• penglihatan kabur
• kehilangan penglihatan
• melihat floaters atau bintik hitam
• kesulitan membedakan warna
Untuk mengurangi risiko ini, penderita diabetes diharapkan mwnjaga kadar gula dan tekanan darah tetap stabil.
5. Penyakit Stargardt
Biasa disebut dengan fundus flavimaculatus atau distrofi makula. Juga termasuk penyakit warisan.
Kehilangan penglihatan akibat penyakit ini umumnya terjadi dalam 20 tahun pertama terutama saat masa kanak-kanak. Namun waktu keeuakan retinanya sulit diprediksi karena variasi bisa terjadi.
Gejala umumnya:
• penglihatan kabur atau distorsi
• ketidakmampuan untuk melihat dalam pencahayaan yang rendah
• kesulitan mengenali orang
• kehilangan kemampuan mendeteksi warna (buta warna)
Penyakit ini belum ada obatnya. Untuk mengurangi kerusakaan mata, dokter menyarankan penggunaan kacamata hitam agar dapat mencegah masuknya sinar ultraviolet dari matahari.
American Macular Degeneration Foundation bahkan menyarankan agar pasien Stargardt melakukan konseling genetik dulu sebelum memutuskan berkeluarga.
KOMENTAR ANDA