3. Sputnik V
Vaksin yang punya nama lain Gam-COVID-Vac ini dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute, Rusia. Dibuat dengan memodifikasi protein pada dua jenis adenovirus, yaitu adenovirus 26 (Ad26) dan adenovirus 5 (Ad5), sehingga membentuk protein spike dari virus Corona.
Menurut hasil ujiklinis fase 3 yang dilakukan di Rusia, Sputnik memiliki nilai efikasi sebesar 91,6 persen. Namun, tetap belum bisa diberikan kepada ibu hamil dan menyusui.
Dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml dan diberikan sebanyak 2 dosis dalam waktu 21 hari.
Sama seperti dua vaksin sebelumnya, penerima vaksin Sputnik harus dalam keadaan sehat, sedang tidak hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Calon penerima juga tidak boleh memiliki alergi, memiliki riwayat penyakit jantung, autoimun, diabetes, atau komorbid lainnya yang tak terkendali.
Untuk kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), termasuk ringan seperti sakit kepala, nyeri, kemerahan atau bengkak di area suntikan, demam/menggigil, kelelahan,, nyeri otot, dan mual.
Segera periksakan ke dokter jika mengalami KIPI yang serius.
4. Moderna
Vaksin mRNA-1273 dikembangkan sejak Januari 2020 oleh Moderna and Vaccine Research Center di National Institute of Allergy and Infektious Disease (NIAID) di Amerika.
Vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan, melainkan memakai komponen materi genetik yang membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein, yang merupakan bagian dari permukaan virus Corona.
Diberikan dalam dua dosis dengan rentang waktu 21 hari dan dosis sekali suntik sebanyak 0,5 ml.
Diketahui bahwa vaksin Moderna 72% efektif mencegah Covid-19 yang bergejala dan 96% efektif mencegah rawat inap akibat Covid-19.
Efektivitas merupakan kemampuan sebuah vaksin untuk menurunkan risiko penyakit di dunia nyata (situasi tidak optimal).
Berdasarkan penelitian bertajuk Effectiveness of BNT162b2 and mRNA-1273 COVID-19 vaccines against symptomatic SARS-CoV-2 infection and severe COVID-19 outcomes in Ontario, Canada, yang dimuat di medrxiv.org pada 28 Mei 2021, diketahui bahwa vaksin Moderna efektif terhadap varian delta meskipun baru diberikan satu dosis.
KOMENTAR ANDA