Kelima, memasang sabar yang luas.
Sabar adalah kekuatan. Bukan hanya kekuatan untuk menerima kesukaran, bukan juga hanya kekuatan membalikkan keadaan menjadi lebih baik, tetapi juga kekuatan untuk meraih bahagia.
Maka jadilah sabar itu umpama perisai, agar bahagia itu tidak direnggut dari hati kita. Sabar yang menangkis gangguan eksternal, yang potensial merusak kebahagiaan hati. Entah itu masalah, cobaan, ujian dan sebagainya hanyalah faktor di luar diri. Adapun yang di dalam hati kita adalah sabar yang memerisai bahagia agar tidak sirna.
Begitulah beberapa contoh rahasia kebahagiaan, yang karena bersumber dari orang-orang saleh, maka dapatlah kita menjadikannya suri teladan. Sebab setiap orang memang berhak untuk bahagia.
KOMENTAR ANDA