PAS dua belas hari setelah pamit Mentalis Deddy Cooebuzier mengumumkan dirinya sembuh. Seperti ketika pamit Selasa (10/8), Deddy juga mengumumkan kesembuhannya lewat akun Instagram miliknya, Minggu (22/8).
"Saya sakit. Kritis hampir meninggal karena badai Sitokin, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's Covid-19," kata Deddy.
Di hari tulisan saya, Misteri Deddy Corbuzier: Tinggalkan Zona Nyaman YouTuber Sebulan Rp 5 M beredar (Rabu, 12/8), Ustaz Yusuf Mansur mengirim pesan di WA saya.
“Bang, kayaknya DC kena Covid-19," kata UYM.
“Oo begitu yah? Kenapa dia tidak umumkan seperti kebanyakan orang?"
"Mungkin malu,” sahut UYM. Saya tidak gunakan informasi UYM karena ragu.
Hari itu memang banyak spekulasi beredar tentang DC yang mendadak pamit tanpa pesan. Ada yang mengatakan itu terkait internal bisnisnya. Gimmick? Helmy Yahya, sesama YouTubers menepis itu. “Saya kenal Deddy, dia bukan orang seperti itu,” kata Helmy.
Saya tertarik sedikit mengulas kemungkinan dia berhijrah dari hiruk piruk kehidupan dunia, dan memilih jalan sunyi. Ada Netizen yang marah ketika saya salah menulis Ustaz Felix Siauw yang jadi pembimbing DC di jalan hijrah. Huss! Kata mereka. Yang benar: Gus Miftah Maulana Habiburahman, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Tundan Yogyakarta.
Mana yang paling benar? Tak penting lagi. Toh Deddy sudah comeback. Kita kembali akan mengikuti konten-konten mencerahkan di channel YouTubenya.
OTG
Di Instragram pribadinya @mastercorbuzier, Deddy menampilkan video wawancara dia dengan Dokter Gunawan. Selama dua pekan terakhir, menurut ceritanya, Deddy fokus pada kesehatannya dan ia rehat dari seluruh aktivitas di media sosial.
"Tanpa gejala apapun, tiba-tiba saya masuk ke dalam badai Sitokin dengan kondisi paru-paru rusak 60 persen dalam dua hari," kisahnya.
Deddy menuturkan, ia terpapar virus Corona setelah mengalami demam tinggi mencapai 40 derajat dibarengi vertigo.
"Saya CT Thorax di RSPAD Ketemu dokter-dokter yang luar biasa, ternyata ada kerusakan hitungannya 30, saya enggak tahu tuh 30 persen atau apa," ungkapnya. Waktu itu dia boleh pulang.
Tapi jalan dua hari Deddy kembali mengalami demam dan vertigo yang membuatnya harus dibawa ke Rumah Sakit Medistra dan kembali melakukan CT Thorax.
Dia diperiksa dr Gunawan. Kondisinya memburuk. Saat dicek CT Thorax sudah 60 dan keadaannya masuk dalam kondisi momen badai sitokin.
Deddy terkejut mendengar diagnosa dokter, karena ia tahu badai sitokin bisa membuat orang meninggal.
Komplikasi
Badai sitokin merupakan salah satu komplikasi yang bisa dialami oleh penderita Covid-19. Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu segera ditangani secara intensif. Bila dibiarkan tanpa penanganan, badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga kematian. Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.
Menurut situs Halodoc, sebagian besar penderita Covid-19 yang kena badai sitokin mengalami demam dan sesak napas hingga membutuhkan alat batu napas atau ventilator. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar 6 sampai 7 hari setelah gejala Covid-19 muncul.
Selain demam dan sesak napas, badai sitokin juga menyebabkan berbagai gejala, seperti kedinginan atau menggigil, kelelahan, pembengkakan di tungkai, mual dan muntah, nyeri otot dan persendian, sakit kepala, ruam kulit, batuk, napas cepat, kejang, sulit mengendalikan gerakan, kebingungan dan halusinasi, tekanan darah sangat rendah, penggumpalan darah.
Hari Rabu (11/8) saya sempat telpon dan kirim pesan WA ke DC, namun tak direspons oleh presenter 17 program televisi dalam kurun sekitar 23 tahun karirnya di layar kaca.
“Saya juga telpon, tapi tidak diangkat. Kirim pesan lewat WA, belum dijawab juga. Mudah-mudahan dia baik- baik saja," kata Helmy Yahya yang saya kontak waktu itu.
“Untuk beberapa alasan, saya sekarang memilih off dari semua media sosial, podcast dan whatsapp," tulis pria berkepala plontos itu di Instagramnya. Dia juga menutup kolom komentarnya. Baik.
Saya menurunkan kembali sebagian tulisan saya Rabu (12/8) lalu.
Pesulap Dufan
Sampai kini posisi DC sebagai pegiat media sosial dan YouTuber Indonesia bertengger di puncak tiga besar, bersama Raffi Ahmad dan Boim Wong. Ia punya 9,9 juta pengikut di Instagram dan 15,3 juta subscriber di YouTube.
Lebih kurang 3 tahun berkiprah di media sosial, Deddy bukan cuma meraih poin -- popularitas dan berpengaruh -- tetapi juga koin (penghasilan besar). Pendapatannya mencapai Rp 5 M per bulan.
Deddy meninggalkan lahan yang memberinya nafkah miliaran rupiah di masa sulit pekerjaan dan penghasilan sekarang. Di masa banyak orang "di-komisaris-BUMN-kan” untuk menolong kawan-kawan penguasa yang terpuruk karena pandemi.
Banyak Keahlian
Deddy multi talenta. Ia tidak hanya mentalis. Ia memiliki banyak keahlian. Penulis 5 buku ini juga main film dan menjadi presenter belasan program televisi, di hampir semua stasiun televisi Nasional. Pertama kali dengan "Impresario 008" (1998) di RCTI.
Programnya yang paling terkenal “Hitam Putih" di Trans 7, di situ Deddy menampakkan kemampuan sebagai pewawancara yang komunikatif dan berwawasan luas. Bekal itulah yang mengantarnya di media sosial dan melontarkannya sebagai YouTuber papan atas di Tanah Air. Konten-konten yang disuguhkan di channelnya menarik. Sumbernya hampir semua tokoh penting di Indonesia.
Dari wartawan kawakan Karni Ilyas hingga Prabowo Subianto. Jangan lupa ia pun menetapkan standar baku: wawancara sumber hanya dikakukan di studio. Tamu yang diundang harus ke sana. Dia tidak seperti YouTuber kebanyakan yang kompromistis, bisa mendatangi sumbernya.
Di hampir semua bidang yang ditekuni Deddy memang selalu menetapkan standar tinggi. Dia total. Tidak mengenal standar yang tanggung- tanggung. Maka di bidang apapun hasil karyanya optimal.
KOMENTAR ANDA