Ketiga, pekerjaan yang tidak ada beban, dan membuka ruang kreatifitas.
Bukankah sering kita baca pengumuman lowongan kerja; syaratnya, bersedia bekerja dalam tekanan. Apa yang terlintas di benak perusahaan itu? Apakah mereka berpikir orang yang tertekan dapat mengeluarkan kemampuan terbaik?
Bukankah pekerja mestilah behagia, sehingga bukan saja bekerja maksimal tetapi kebahagiaan menghasilkan kreatifitas menakjubkan.
Sudahlah, kita tidak perlu capek-capek mengurusi dapur perusahaan orang. Balik kepada diri sendiri, pilihlah pekerjaan (baik itu mandiri atau bekerja dengan pihak lain) tetapi yang tidak tertekan, dan membuka ruang kreatifitas.
Lihatlah kulit binatang yang terkadang dibuang orang, dipandang tiada berharga. Lain kejadiannya tatkala jatuh ke tangan Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah itu menyulapnya menjadi produk-produk bernilai tinggi. Sentuhan tangan ajaib Zainab tak terlepas dari kreatifitas dirinya.
Kini dunia kreatifitas lagi jaya-jayanya. Dan semoga makin membuka ruang bagi kita menemukan pekerjaan yang membahagiakan. Sehingga pandemi ini tidak melulu dihiasi kegalauan.
KOMENTAR ANDA