KOMENTAR

BERBICARA tentang fesyen tidak akan ada habisnya dan terus berkembang mengikuti arus zaman.

Di zaman ini internet menjadi salah satu kebutuhan yang penting. Ditambah dengan adanya dampak pandemi covid-19 di seluruh dunia yang mengharuskan kita belajar dan bekerja dari rumah.

Untuk membantu kehidupan kita selama pandemi, media sosial dan situs belanja online bisa memenuhi berbagai kebutuhan. Mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan pribadi seperti membeli pakaian baru juga dilakukan melalui situs belanja online.

Seiring bertambah pesatnya geliat fesyen di seluruh dunia, industri fesyen menyumbang limbah terbesar di dunia dikarenakan banyaknya industri garmen fast fashion dari industri mode.

Menurut Cambridge Dictionary, fast fashion didefinisikan sebagai pakaian yang dibuat dan dijual sangat murah sehingga orang-orang dapat membeli baju lebih sering. Sementara definisi lainnya menyebut fast fashion sebagai produksi masal dan cepat pakaian jadi.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk berkontribusi menjaga bumi sekaligus berusaha mengurangi sampah fesyen yaitu menggunakan fesyen ramah lingkungan dengan konsep suistanable fashion atau merawat baju yang sudah kita miliki.

“Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan adalah praktik dalam fesyen yang mengedepankan nilai-nilai dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya lingkungan dan kemanusiaan. Bagaimana agar fesyen apa pun bentuknya mulai dari gaya hidup pribadi hingga ranah bisnis selayaknya memakmurkan dan meninggalkan kerugian seminim mungkin.”

Dikutip dari zerowaste.id, tujuan dari fesyen berkelanjutan adalah menyatukan berbagai kalangan di industri fesyen: perancang, produsen, distributor, hingga konsumen (pemakai) untuk bekerja sama demi mengubah cara suatu item fesyen bersumber, diproduksi, dan dikonsumsi ke arah yang lebih baik. 

Dengan menggunakan jenis tekstil serat alam, pewarna alam, atau mendaur ulang limbah fesyen, konsep sustainable fashion sudah mulai dikenal masyarakat. Dirangkum dari projectplanetid.com, berikut ini 6 merek lokal dengan nama unik dengan konsep suistanable fashion.

Jika Sahabat Farah tertarik untuk membeli baju baru sekaligus mengembangkan produk dalam negeri dan menjaga bumi, keep scrolling artikel ini, ya.

#1 TOPIKU

Didirikan tahun 2014 oleh Monty Hasan. Bukan sekadar topi, melainkan topi yang dibuat dengan tangan. Bahan yang digunakan berasal dari tempat sampah seperti ember plastik, sisa kapas organik, potongan kulit yang dikumpulkan dari bisnis lokal dan kemudian dipotong menjadi tambalan dan tali, sisa tekstil dari pabrik garmen karena TOPIKU tidak menggunakan kain baru. TOPIKU menghilangkan kebutuhan akan tahap serat, benang, kain, dan pencelupan yang intensif energi dan air yang bisa mengurangi jejak karbon lebih dari 80 %. “Trash isn’t just the problem, it’s also the solution” begitulah filosofi dari merek TOPIKU. (foto: @topiku.co)

#2 KANA

Merupakan merek fesyen Indonesia yang memproduksi pakaian pria dan wanita yang terbuat dari bahan alami seperti daun indigo yang digunakan sebagai pewarna alami dan batik tulis kontemporer. Semua produk KANA dijual dengan ukuran yang sama. (foto: @kanagoods)

#3 KHAYA

Dengan konsep drapping, KHAYA sukses membuat pakaian wanita menggunakan pewarna alami yang terbuat dari tumbuhan dan mineral alami. Khaya memastikan tidak ada kain yang terbuang sia-sia dengan metode pemotongan “nol limbah” sehingga memanfaatkan kain yang dibutuhkan. (foto: @khaya.heritage)

#4 BIASA

Butik dan label yang terinspirasi oleh gaya hidup Indonesia dan etos desain Italia yang menawarkan koleksi pakaian resor yang canggih. Pakaian dibuat dengan tangan, dijahit dengan tangan, dan menggunakan kain tenun tangan. Walaupun mereknya bernama BIASA namun yang dihasilkan tentu lebih dari BIASA. (foto: @biasaofficial)

 

 




Lip Balm SPF 20 PA+++ dari Amaterasun, Sahabat Baru untuk Bibir Sehat Terproteksi

Sebelumnya

Fashion Show Merdi Sihombing x Humbang Kriya: Persembahan Dua Sahabat untuk Kelestarian Budaya dan Lingkungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga