Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Harusnya memang dimulai dari anak berusia lebih tua dulu. Tapi jika bisa dilakukan bersamaan, boleh-boleh saja. Selama prokes dijalankan ketat, ventilasi udara lancar, jarak aman, pastikan semua tertib.

Pada usia remaja (12 tahun ke atas), angka vaksinasi sebenarnya cukup tinggi. Yang diperlukan adalah memberi pemahaman pada remaja bahwa walaupun sudah divaksinasi, mereka masih bisa tertular dan menularkan. Ini yang menantang, mengingat mereka banyak menghabiskan waktu bersama peer group ketimbang keluarga.

Bagaimana dengan evaluasi PTM?

Evaluasi bisa dilakukan per dua minggu. Bukan hanya tentang siapa yang sakit dan siapa yang tidak melainkan juga bagaimana pelaksanaan PTM secara detail. Bisa diketahui apakah durasi belajar ditambah melebihi ketentuan atau jika ada ekstrakurikuler padahal belum dibolehkan.

Apakah setiap hari anak harus tes Covid-19?

Tidak setiap hari, tapi setidaknya saat dimulai PTM. Jika anak di rumah saja, tes antigen cukup. Tapi jika anak pulang dari bepergian, idealnya anak harus tes PCR sebelum masuk sekolah.

Bagaimana perkembangan vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun?

Saat ini sudah ada satu atau dua vaksin yang datanya cukup kuat untuk anak usia di bawah 12 tahun. Concern IDAI saat ini adalah tentang efek samping. Ada juga vaksin yang merekomendasikan tiga kali suntikan untuk lebih aman. Semoga bisa sesegera mungkin terlaksana. Mudah-mudahan awal tahun 2022 sudah ada vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun.

Saat ini, cukupkah dengan memberi anak vaksin influenza?

Vaksin diberikan untuk memberi kekebalan spesifik. Vaksin campak misalnya, diberikan untuk membentuk sel memori agar jika ada sel campak masuk bisa dikenali. Pun demikian dengan vaksin influenza, yang memang disarankan IDAI diberikan satu tahun sekali. Tapi vaksin influenza tidak spesifik melindungi terhadap Covid-19.

"Pandemi akan lama dan kita harus siap. Virus sudah bermutasi, kita juga harus move on. Jalankan selalu 3T, 3M (terutama di sekolah), dan vaksinasi harus semaksimal mungkin. Termasuk nanti untuk usia di bawah 12 tahun. Ingat, no one is safe until everyone is safe!" pungkas Prof. Aman.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News