Kedua, tentang kecantikan yang terpancar dari kemampuan berprasangka baik atas takdir Tuhan.
Secara logika manusia biasa, kedua perempuan tua ini nyaris mustahil meraih keajaiban akibat terbentur faktor usia senja. Akan tetapi, sepelik apapun kondisinya, kedua perempuan tua ini dengan cantik menunjukkan kemampuan berprasangka baik atau husnuzan kepada Tuhan. Dan sikap positif ini merupakan suatu model kecantikan yang perlu diteladani.
Ketiga, perihal kecantikan dari keyakinan terhadap keajaiban.
Barangkali kita pernah terpesona atau setidaknya berdecak kagum kepada perempuan yang secara fisik biasa-biasa saja, tetapi kok dirinya begitu menarik seperti memiliki magnet kepribadian.
Begitulah uniknya perempuan yang memiliki keyakinan yang tangguh di hatinya, seperti Sarah dan Isya’. Keyakinan itu bukan saja memancarkan suatu aura kecantikan yang unik, tetapi malah mampu menghadirkan keajaiban.
Hidup hanya satu kali, rugi besar kalau kita jalani hanya sebagai perempuan yang biasa-biasa saja. Torehlah sesuatu yang akan membuat diri kita dikenang oleh sejarah. Setidaknya, kita pernah berdiri di bumi ini sebagai perempuan cantik yang tak pernah menyerah dalam meraih yang terbaik. Hingga dunia pun menyadari perlunya memaknai kecantikan bukan terjebak faktor usia.
KOMENTAR ANDA