Foto: Agung Hadiawan
Foto: Agung Hadiawan
KOMENTAR

Menurut Dr. Daeng Faqih, perempuan harus mampu mengelola empat hal agar bisa melejitkan multiperannya. "Mengelola stres, mengatur gizi yang seimbang, melakukan aktivitas fisik, dan memperhatikan kebersihan diri sendiri," ujarnya.

Sedangkan Apt. Nurul Falah menegaskan hidup seimbang berdasarkan obat yaitu mendapatkan obat di tempat yang tepat (terpercaya), mengupayakan memiliki apoteker keluarga yang bisa diakses, dan menyimpan obat sesuai peruntukannya. "Jangan lupa selalu berzikir, tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali agar tidak merasa lelah," tambahnya.

Titin Rosmasari mengingatkan bahwa berdaya dimulai dari diri sendiri. Karena itulah sehat bagi perempuan adalah nomor satu. Jika sehat, barulah perempuan mampu berkarya dan lebih siap menghadapi kesulitan dalam berbagai profesinya.

Kesehatan rohani dan mental memiliki peran penting untuk menyempurnakan kesehatan jasmani. Karena itulah aspek religius menjadi sangat penting. Seperti yang dikatakan Dewi Motik Pramono.

"Buku pertama saya Cintaku Tuhanku, itulah yang menjiwai hidup saya sampai hari ini. Saya merasa Tuhan adalah 'pacar' saya—yang saya selalu cintai dan tidak pernah marah pada-Nya. Jika kita mencintai Allah, pasti selalu ada jalan keluar (dari masalah). Kemudian kita cintai suami, anak, dan lingkungan. Kita doakan mereka semua dengan ikhlas. Pada akhirnya kebaikan yang kita doakan untuk orang lain akan kembali kepada diri kita sendiri. Pemberdayaan itu dimulai dari diri kita sendiri. Teruslah berbuat untuk orang lain, bermanfaat bagi sesama. Dan jangan pernah takabur. Jangan sombong dan riya. Orang sombong pasti akan jatuh," tegas perempuan berusia 72 tahun ini.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E