KOMENTAR

Jangankan dokter, pasien itu sebetulnya tahu dirinya mengidap penyakit amat berat. Maka dokter memilih untuk berbohong demi membangkitkan semangat hidup pasiennya.

Hamka dalam bukunya yang berjudul Bohong di Dunia menyebutkan, bohong seperti ini oleh orang Inggris dikatakan sebagai white lies (kebohongan putih). Orang Perancis menamakannya mensogne ejcusable (dusta yang tidak berat), orang Jerman menamakannya die nothige (dusta terpaksa, dusta resmi). Orang muslimin menamakannya alkizbul halal (dusta yang halal).    

Nah, pada kondisi-kondisi tertentu macam inilah, khususnya demi menyelamatkan kehidupan, maka bohong putih (atau ketidakjujuran itu) diperbolehkan.

Namun, sekalipun jujur itu pahit, maka tetaplah berupaya jujur. Ini penting dalam membangun kehidupan yang baik. Namun, bagaimana kalau terpaksa berdusta (bohong putih) demi kebaikan yang lebih besar?

Buya Hamka juga mengutip, Al-Ghazali yang memperingatkan dalam melakukan dusta yang diperbolehkan tetap harus berhati-hati, jangan sampai melampaui batas sehingga dapat berubah sifatnya menjadi dusta atau kebohongan yang dilarang.

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur