Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BARU-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) kepada Vaksin Zifivax. Vaksin ini dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.

Kehadiran Vaksin Zifivax melengkapi jumlah vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia menjadi 10 jenis. Adapun vaksin yang sudah terlebih dulu muncul adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, Moderna, Novavax, Sputnik-V, Janssen, dan Convidecia.

Bingung vaksin apa yang cocok akan dipakai? Yuk, kita kupas masing-masing kehebatan vaksin tersebut.

1. Zivifax

Vaksin Zifivax merupakan vaksin buatan China yang diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd dan Chinese Academy of Science.

Digunakan oleh usia 18 ke atas dan diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuscular. Dosis yang diberikan setiap kali suntikan adalah 0,5 mal dengan interval 1 bulan.

Zifivax tentu saja sudah melewati uji klinik fase tiga dengan subjek uji 28.509 jiwa. Selain di Indonesia, uji klinik dilakukan juga di Uzbekistan, Pakistan, Equador, dan China.

Efek samping:
• nyeri di bekas suntikan
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Demam
• Nyeri otot (myalgia)
• Batuk
• Mual (nausea)
• Diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

2. Convidecia

Diproduksi oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology dengan platform non-replicating viral vector menggunakan vector Adenovirus (Ad5).

Digunakan untuk kelompok usia 18 plus dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mal sekali suntik. Efikasi untuk semua gejala.mencapai 65,3 persen.

Efek samping:
• Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di bekas suntikan
• Sakit kepala
• Lelah
• Nyeri otot
• Mengantuk
• Mual muntah
• Demam
• Diare.

3. Janssen

Janssen diproduksi oleh Johnson & Johnson dan mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM pada 7 September 2021. Sama seperti Convidecia dan Zivifax, Janssen diperuntukkan bagi kelompok 18 tahun ke atas.

Janssen hanya sekali suntik dengan dosis 0,5 mal secara intramuscular.

Keampuhan melawan varian Delta adalah 67 persen dan varian Beta sebesar 64 persen. Sementara efikasi keseluruhan mencapai 67,2 persen.

Efek samping:
• Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di bekas suntikan
• Sakit kepala
• Rasa lelah
• Nyeri otot
• Mengantuk
• Mual dan Muntah
• Demam.

4. Sputnik-V

Vaksin Sputnik-V dibuat dengan metode vector virus dengan efikasi sebesar 91,6 persen dan belum ada data penurunan efikasi setelah 6 bulan. Dipergunakan untuk masyarakat usia 18 ke atas.

Keampuhan melawan varian Delta adalah 83 persen. Sedangkan efek sampingnya berupa:

• Nyeri pada area suntikan
• Gejala menyerupai flu
• Demam dan menggigil
• Nyeri otot dan sendi
• Badan lemas
• Sakit kepala
• Hipertermia.

5. Novavax

Vaksin Novavax diklaim 96 persen ampuh mencegah infeksi Covid-19. Vaksin ini hanya diperuntukkan bagi kelompok usia 18 sampai 84.

Novavax ampuh melawan varian Beta sebesar 50 persen dan varian Alpha sebesar 86 persen.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News