Efek samping:
• Nyeri di tempat suntikan
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Nyeri otot.
6. Moderna
Vaksin Moderna dibuat dengan metode mRNA dengan efikasi sebesar 94,1 persen. BPOM memberikan izin penggunaan darurat Moderna untuk kelompok usia 18 plus.
Vaksin ini ampuh menghadang berbagai varian Covid-19, seperti Alpha sebesar 98,4 persen, varian Delta sebesar 86,7 persen, dan varian MU sebesar 95,5 persen.
Efek samping:
• Nyeri pada bekas suntikan
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Nyeri otot dan sendi
• Menggigil
7. Pfizer
Sama dengan Moderna, vaksin Pfizer juga dibuat dengan metode mRNA. Adapun efikasi di awal uji klinis sebesar 95 persen. Efikasinya menurun setelah pemakaian selama 6 bulan, yaitu menjadi 47 persen.
Pfizer diklaim cukup efektif mengatasi berbagai varian, seperti varian Alpha 92 persen dan varian Delta sebesar 79 persen.
Efek samping:
• Sakit, bengkak, dan kemerahan di bekas suntikan
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Nyeri otot dan sendi
• Menggigil
• Diare
• Muntah.
8. Sinopharm
Vaksin Sinopharm dibuat dengan metode virus yang dimatikan (inactivated vaccine). Memiliki efikasi 78,02 persen dan diperuntukkan bagi kelompok 18 tahun ke atas.
Sinopharm ampuh melawan varian Delta sebesar 70 persen, jika dikombinasikan dengan vaksin Sinovac.
Efek samping:
• Sakit, bengkak, kemerahan di bekas suntikan
• Sakit kepala
• Nyeri otot
• Diare
• Batuk
9. AstraZeneca
Dibuat dengan metode vektor virus dan diklaim memiliki efikasi sebesar 82,3 persen. Diberikan sebanyak 2 kali suntikan dengan interval 12 minggu.
AstraZeneca memiliki efikasi terhadap varian Alpha sebeser 86 persen, varian Beta 10,4 persen, dan varian Delta sebeswr 92 persen (mencegah pasien rawat inap).
Efek samping:
• Nyeri, bengkak, kemerahan di bekas suntikan
• Demam
• Sakit kepala
• Nyeri sendi atau otot
• Muntah atau diare
• Radang tenggorokan
• Pilek atau batuk.
10. Sinovac
Merupakan vaksin pertama yang dipakai di Indonesia dan melalui ujiklinik tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.
Efikasi awalnya mencapai 63,5 persen, namun menurun setelah 6 bulan pemakaian. Vaksin ini sudah diperuntukkan untuk remaja 12 tahun dan diberikan sebanyak 2 kali suntikan dengan interval 3 minggu.
Efek samping:
• Nyeri, iritasi, pembengkakan di bekas suntikan
• Nyeri otot
• Kelelahan
• Demam.
KOMENTAR ANDA