Foto : Agung Hadiawan
Foto : Agung Hadiawan
KOMENTAR

"Indonesia memiliki karakter mengagumkan dalam hal keragaman budaya dan harmoni. Saya pikir, kerja sama dan kemitraan ekonomi adalah urusan business to business, dan bisnis tentu ingin menghasilkan keuntungan, bukan sekadar kebaikan. Kerja sama ekonomi Korea-Indonesia harus membawa keuntungan bagi kedua negara, itu harapan saya," ungkap Shin Yoonsong sembari menyatakan keinginannya untuk datang ke Indonesia akhir tahun ini.

Sementara Teguh Santosa mewakili Masyarakat Ekonomi Syariah menegaskan bahwa peningkatan kemitraan strategis Indonesia-Korea bisa dimulai dari keberdayaan umat.

Hal itu berdasarkan empat sasaran MES yaitu mengembangkan pasar industri halal, mengembangkan industri keuangan syariah yang mengikuti tren masyarakat digital, menciptakan iklim investasi yang ramah terhadap pengusaha di daerah, serta mengembangkan ekonomi syariah dimulai dari pedesaan.

"Saya melihat kesamaan antara empat sasaran MES dengan saemaul undong (saemaeul-ho undong, pemberdayaan masyarakat desa) yang diperkenalkan di Korea Selatan pada era 1960-an. Saya yakin, jika Korea Selatan lebih banyak berinvestasi pada kelompok-kelompok komunitas lokal dan membesarkan inovasi dalam masyarakat tersebut, maka tingkat investasi Korea Selatan akan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun ini—sekalipun di masa pandemi," tegas wartawan senior yang juga penulis buku Di Tepi Amudarya mengakhiri sesi webinar.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News