Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

"WAH, kalau punya diabetes, ya makannya nasi kemarin saja. Itu bagus lho!"

Pernah tidak mendapat saran seperti ini? Masyarakat Indonesia sebagian besar masih memiliki banyak informasi mengenai Diabetes Mellitus yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Informasi seperti ini bisa disebut mitos. Dan sayangnya mitos tersebut banyak dipercaya.

Berikut ini tanya jawab mengenai Diabetes Mellitus yang dirangkum oleh dr RA Adaninggar, SpPD.

Apakah diabetes mellitus hanya menyerang lansia?

Diabetes Mellitus itu memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 dan 2. Tipe 1 adalah diabetes yang terjadi akibat kerusakan di pankreas sehingga jumlah insulin berkurang. Padahal insulin ini bertugas menggiring gula masuk ke dalam sel untuk proses metabolisme tubuh.

Sedangkan tipe 2, jumlah insulin dalam tubuh tidak memiliki gangguan. Hanya saja reseptornya tidak bekerja dengan baik sehingga terjadi resistensi insulin.

Diabetes tipe 1 inilah yang banyak menyerang anak atau remaja, karena didukung oleh faktor genetik. Sementara diabetes tipe 2 terjadi pada orang yang obesitas, tidak melakukan pola hidup sehat, dan lansia.

Benarkah diabetes adalah penyakit turunan?

Umumnya, diabetes memiliki faktor risiko genetik, yaitu jika orangtuanya mengidap diabetes maka kemungkinan besar akan diturunkan pada anak.

Namun pada tipe 2, diabetes bisa dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, melakukan aktivitas fisik yang baik, istirahat yang cukup, dan mengontrol stres.

Apakah benar banyak makan gula menyebabkan diabetes?

Pada diabetes tipe 1, konsumsi gula berlebih tidak memiliki pengaruh besar. Kerusakan pankreas biasanya terjadi karena faktor genetik, infeksi virus, atau autoimun.

Jadi, tidak hanya konsumsi gula yang menyebabkan diabetes, tapi pola hidup sehat secara keseluruhan. Makan gula asalkan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan harian tubuh, seimbang dengan nutrisi lain, dan olahraga, sebenarnya tidak masalah.

Benarkah orang gemuk mudah terkena diabetes?

Kondisi kegemukan biasanya merupakan hasil dari ketidakseimbangan kalori. Hal ini tidak langsung menjadi diabetes, tapi diawali dengan Sindroma Metabolik.

Sebenarnya, jika pada kondisi ini segera mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, keadaan bisa kembali normal dan diabetes bisa dicegah.

Penderita diabetes tidak bisa makan sembarangan, bagaimana maksudnya?

Pada prinsipnya, penderita diabetes tetap membutuhkan karbohidrat, lemak, protein vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan tubuh dan seimbang.

Makan apapun asalkan jumlahnya tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan, tidak masalah. Pola dietnya hanya mengatur jumlah, jenis, dan jadwal makan yang teratur, dan diimbangi olahraga.

Konsultasi ke ahli gizi sangat disarankan pada penderita diabetes.

Benarkah luka yang sulit sembuh merupakan indikasi terkena diabetes?

Luka sulit sembuh bisa disebabkan oleh penyakit lain, selain diabetes.

Walau begitu, pada diabetes dengan gula darah yang tidak terkendali biasanya sudah terjadi kerusakan di pembuluh darah. Ditambah ada gangguan kerja sel-sel imun, sehingga memudahkan terjadinya infeksi dan mengganggu proses penyembuhan pada luka.

Mitos atau fakta, penderita diabetes tidak boleh olahraga karena takut gula darah drop?




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health