MANUSIA diciptakan tidak hanya untuk mengejar rezeki dunia, namun juga pahala sebagai bekal di akhirat. Pahala bisa didapat dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Seperti firman Allah Swt. dalam Surat Ali Imran ayat 145:
"Siapa yang mencari ganjaran dunia akan Kami beri, dan siapa yang mencari ganjaran akherat juga akan Kami beri."
Tetapi, manusia juga tempatnya salah dan khilaf. Banyak perbuatan yang tanpa sadar dapat menggugurkan pahala ibadah yang sudah dikerjakan.
Setidaknya ada 5 perbuatan yang harus diwaspadai, karena dapat merusak bahkan menghilangkan pahala.
1. Syirik besar atau kafir
Perbuatan yang langsung menghapus seluruh pahala ibadah adalah syirik besar atau kafir. Syirik besar merupakan perbuatan mencari tandingan selain Allah Swt. dan menyamakan-Nya.
Balasan yang setimpal dengan perilaku ini adalah terhapusnya semua pahala amalan kebaikan. Juga tidak akan diberi ampun bila seorang manusia wafat dalam keadaan berbuat syirik.
Seperti disampaikan dalam Al Qur'an Surat Al-An'am ayat 88:
"Seandainya mereka.menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah dikerjakan."
Contoh perbuatan syirik adalah thawaf keliling kubur dan meminta doa pada penghuni kubur.
2. Riya atau syirik kecil
Riya artinya memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan diperhatikan dan mendapat pujian orang lain.
Dengan mempertontonkan amalan kita pada orang lain, maka akan sia-sia semuanya.
Dalam Shahih Muslim, hadist Abu Hurairah Radhiallahu'anhu, ia berkata bahwa Nabi Muhammad bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Aku tidak butuh tehadap orang-orang musyrik atas kesyirikan yang mereka lakukan. Barangsiapa yang menyekutukan Aku dengan sesuatu yang lain, akan Kutinggalkan ia bersama kesyirikannya." (HR. Muslim 2985)
3. Ujub
Hampir sama dengan Riya, ujub atau perilaku bersyukur yang terlalu berlebihan akan mengundang benih-benih keburukan dalam hati seorang umat. Ujub yang merasuk ke dalam hati puncaknya adalah takabbur.
Ibnul Mubarak pernah berkata, "Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruh daripada ujub."
Nabi Muhammad Saw. juga pernah mengungkit perihal ujub ini.
"Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang iikuti dan ujub ya seseorang terhadap dirinya." (HR Thabrani)
4. Mengungkit amalan
Ikhlas merupakan pondasi yang harus terus dimiliki. Ikhlas juga harus dinaga ketika sedang beramal.
Allah Swt. berfirman:
"Orang-orang yang mengalahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mebgiriki apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di Sisi Robb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula mereka bersedih hati." (QS Al Baqarah: 262)
Untuk menjaga keikhlasan, Allah kemudian melarang seseorang untuk mengungkit amalan yang sudah dikerjakan.
KOMENTAR ANDA