Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyuguhkan es cendol saat menerima Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Gedung Creative Center, Bogor (12/11/2021)/Foto: Humas Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyuguhkan es cendol saat menerima Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Gedung Creative Center, Bogor (12/11/2021)/Foto: Humas Jabar
KOMENTAR

KULINER menjadi salah satu tujuan wisata yang juga menunjukkan budaya masyarakat setempat. Karena itulah, kuliner memegang peranan penting sebagai sarana promosi suatu daerah atau negara.

Istilah "gastrodiplomasi" disebarluaskan The Economist pada tahun 2002 untuk menggambarkan keberhasilan pemerintah Thailand menggunakan makanan tradisional sebagai alat diplomasi luar negeri.

Sedangkan di Indonesia, salah satu tonggak percepatan gastrodiplomasi adalah National Seminar on Economic Diplomacy: Gastrodiplomacy to Strengthen the Indonesian Economy yang diadakan Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Indonesian Gastronomy Association (IGA) pada 17 Juni 2019.

Dihadiri 250 peserta, seminar ini menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman menjalankan bisnis kuliner Nusantara di luar negeri. Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa makanan merupakan identitas nasional suatu bangsa dan gastrodiplomasi akan mendukung diplomasi ekonomi Indonesia.

Dikenal sebagai negara dengan kekayaan rempah-rempah alami, Indonesia memiliki beragam kuliner tradisional yang mewakili budaya setiap daerah. Kuliner Indonesia dikenal dengan rasa eksotis dengan aneka bumbu. Bagi para wisatawan asing dari luar Asia, kuliner Indonesia umumnya dikenal gurih dan pedas.

Selain daya tarik pariwisata, kuliner kini juga menjadi bagian dari diplomasi Indonesia di mancanegara. Tidak hanya untuk memperkenalkan budaya Nusantara, tapi juga mempromosikan kekayaan alam yang berpotensi untuk meningkatkan pemasukan negara melalui ekspor.

Pun di tengah pandemi COVID-19, bisnis kuliner menjadi satu kekuatan yang mampu mendorong ke arah pemulihan ekonomi nasional. Karena itulah, potensi ekonomi dari dunia kuliner harus terus dikembangkan, baik di dalam negeri maupun di skala global.

Berikut ini sejumlah upaya melejitkan kuliner Nusantara ke pentas global sepanjang tahun 2021 versi Good News from Indonesia.

Kopi

Ada beberapa pameran kopi yang diadakan di luar negeri, di antaranya di Los Angeles, Amerika Serikat dan Istanbul, Turki.

Dilansir laman Kemendag.go.id, Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center LA bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia LA menggelar Hybrid Coffee Business Matching and Cupping Session di Kantor KJRI Los Angeles pada 8 April 2021.

Acara tersebut mempertemukan sejumlah pemilik kafe dan pemanggang biji kopi di wilayah LA County dengan para pemasok kopi Indonesia. Kementerian Perdagangan menyatakan kopi Indonesia meraih potensi transaksi sebesar 100 ribu USD di LA.

Potensi ekspor kopi Indonesia ke AS sangat besar, terlebih dengan reputasi Indonesia sebagai salah satu penghasil specialty coffee terbaik di dunia. Indonesia masuk posisi 10 besar pemasuk produk kopi bagi AS. Nilai ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai 234,2 juta USD pada tahun 2020. Pada Januari 2021, Indonesia menempati peringkat ke-5 importir kopi terbesar ke AS dengan nilai 18,2 juta USD.

Selanjutnya ada Coffex Istanbul yang berlangsung 15 – 18 September 2021. Didukung KJRI Istanbul, total lebih dari 20 jenis kopi serta sejumlah produk teh dan gula merah khas Nusantara dihadirkan di paviliun Indonesia. Empat pelaku usaha kopi membawa luwak, Java preanger, kopi madu, Temanggung robusta, Bogor Paseban robusta, Java ijen, Bali belantih Kintamani, Sumatra arabika Gayo, Lombok arabika, hingga Java mekar wangi juga Java orange.

Mengutip pernyataan Konjen RI Istanbul Imam As'ari dalam keterangan resmi Kemenlu, Indonesia langsung menjadi focus country dalam keikutsertaannya yang pertama kali di Coffex Istanbul. Salah hasil Coffex Istanbul 2021 adalah komitmen pembelian 30 kontainer kopi atau sekitara 600 ton biji kopi robusta NTB ke Mesir.

Tempe

Popularitas tempe di mancanegara kembali diperkuat dalam acara Indonesian Cuisine Cooking Class 2021: Taste of Indonesia yang digelar KBRI Bratislava di Slovakia pada 30 Juni. Acara menghadirkan juru masak masakan Indonesia, Yusuf dan Puji, yang melakukan demo masak masakan Nusantara yang disesuaikan dengan selera masyarakat Slovakia seperti gado-gado, dadar gulung, dan gado-gado.

Dalam acara ini juga diperkenalkan tempe sebagai super food asli Nusantara yang telah dikonsumsi rakyat Indonesia sejak abad ke-17. Tempe dipromosikan sebagai makanan yang mudah didapat, mudah diolah ke dalam berbagai masakan, dan mengandung protein lebih tinggi dari daging sapi.

Rendang

Masakan khas masyarakat Minang ini sudah tidak diragukan lagi popularitasnya di kancah kuliner dunia. Pada tahun 2021, CNN menempatkan rendang di posisi ke-11 dari 50 makanan terlezat di dunia. Adapun posisi nomor satu ditempati kari massaman dari Thailand.

Keunikan cara memasak dan rasa lezat rendang telah membuat koki kelas dunia Gordon Ramsay datang ke Sumatra Barat awal tahun lalu untuk menyaksikan sendiri pembuatan rendang ala masyarakat Minang melalui acara Gordon Ramsay: Uncharted yang ditayangkan National Geographic.

Ia juga berguru pada pakar kuliner William Wongso. Hasil masakan beef rendang ala Gordon Ramsay dicicipi langsung Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Dalam acara itu, tak hanya rendang yang diperkenalkan sebagai budaya Minang tapi juga tradisi adat lainnya. Juri Masterchef itu juga mengikuti kegiatan bajamba alias makan bersama yang digelar di Istana Pagaruyung.




Ramai Video Presiden Turki Walk Out Saat Presiden Prabowo Berpidato di KTT D-8, Ini Penjelasan Kementerian Luar Negeri RI

Sebelumnya

Peringatan Hari Ibu ke-96: Memperkuat Peran Perempuan untuk Menjadi Fondasi Kokoh Indonesia yang Lebih Maju, Inklusif, dan Berdaya Saing

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News