Laksana sebutir padi, jadilah insan yang menebar manfaat, niscaya kita akan mengalami hidup yang amat berharga/ Net
Laksana sebutir padi, jadilah insan yang menebar manfaat, niscaya kita akan mengalami hidup yang amat berharga/ Net
KOMENTAR

Dan demi dakwah Islam, beliau kehilangan demikian banyak kemegahan dunia, dan mendapatkan gantinya berupa kebahagiaan hakiki, berupa keridaan Ilahi. Bahkan, Nabi Muhammad adalah satu-satunya pemimpin besar dunia yang mengikat perut sucinya dengan dua batu demi menahan lapar.

Abu asy-Syaikh al-Ashbahani dalam bukunya Meneladani Akhlak Nabi  (2009: 310) menerangkan, Abu Thalhah r.a. bercerita, “Kami mengeluhkan rasa lapar kepada Nabi saw. sambil melepaskan batu yang terikat pada perut kami, masing-masing satu batu; ternyata Nabi saw. sendiri melepaskan dua batu dari perutnya.”

Begitulah Rasulullah memberikan teladan tentang memaknai kehidupan yang teramat pendek ini. Dan hingga detik terakhir hidupnya, di usia 63 tahun, menjelang ajal beliau masih mengingatkan umatnya tentang shalat berjamaah. Artinya, hingga akhir hayat nilai-nilai kebaikan itu tetaplah kita tebarkan, itulah pemaknaan terbaik bagi kehadiran kita di bumi ini.

Surat Al-Hijr ayat 99, yang artinya, “Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.”
Kita boleh yakin dengan apa saja di bumi ini, tetapi kematian adalah yakin yang paling yakin."

Banyak hal yang dapat dilakukan, entah itu hendak jadi sebutir padi atau berlian sekalian, tetapi jangan lupa harus ada bingkai penghambaan pada Allah yang akan menjaga lurusnya jalan juang kita hingga raga merenggang nyawa.
    
 




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur