Di peringkat pertama, ada kanker payudara dengan 65.858 kasus (16,6 persen) diikuti kanker serviks (kanker leher rahim) dengan 36.633 kasus (9,2 persen), dan kanker paru-paru dengan 34.783 kasus (8,8 persen).
Melihat tingginya angka kanker payudara yang mayoritas diderita perempuan tersebut, dokter spesialis bedah onkologi RSCM sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Diani Kartini Sp.B(K)Onk menyatakan bahwa pasien kanker payudara memiliki kesempatan besar untuk sembuh.
"Kanker payudara memang masih menjadi kanker nomor satu yang paling banyak diderita perempuan. Sampai saat ini masih belum ditemukan seperti vaksin untuk pencegahannya. Sebenarnya tergantung dari bagaimana pasien pertama kali ke dokter. Semakin dini pasien datang dengan kanker payudara, tentunya semakin bisa disembuhkan. Makanya kita berharap perempuan menemukan masalah kanker payudara pada stadium dini. Itu yang paling penting. Stadium dini, maka harapan hidupnya akan semakin tinggi," ujar dr. Diani saat ZoomTalk Farah.id bertema "Jangan Takut, Kanker Payudara Bisa Sembuh, Kok!" (11/10/2021).
Karena itulah kesadaran "Close the CareGap" yang digaungkan Hari Kanker Sedunia 2022 menjadi sangat penting agar semakin banyak orang dapat memulai pengobatan sedini mungkin tanpa terganjal kesenjangan dan diskriminasi sosial.
KOMENTAR ANDA