KOMENTAR

"Buku Aku Bukan Politikus saya tulis di tahanan. Saya tulis untuk meredam kemarahan. Begitu kepala saya berputar ke televisi dan melihat keributan pilpres saat itu, saya seperti mau mati," ujar mertua aktor Rio Dewanto itu.

Ratna menambahkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang diberkahi Tuhan Yang Maha Esa. Dan sejarah negeri ini berisi kisah kejayaan dan kepahlawan.

"Negeri ini kayanya luar biasa. Masyarakat internasional iri melihat betapa kayanya kita. Indonesia lahir, mengikuti kulturnya sendiri. Indonesia menyusun filosofinya, ideologinya, mengikuti perjalanan hidupnya, perjuangan-perjuangannya, dan kulturnya. Itulah Indonesia," papar Ratna.

Pancasila dan UUD 1945, kata Ratna Sarumpaet, tidak kebetulan datang begitu saja. Keduanya adalah bekal yang diberikan Allah Swt. agar Indonesia mampu menjadi sebuah negara yang bersatu, bersaudara, dan saling merangkul. Negara yang walaupun memiliki banyak perbedaan namun masyarakatnya memilih untuk hidup bersama.

Akan tetapi, dia mengingatkan, Indonesia tidak luput dari ancaman kehancuran. Baik oleh tekanan dari luar maupun oleh keretakan dari dalam.

“Mari kita mulai berpikir, tidak lagi bertengkar. Tetapi mencoba menyiasati, mencoba mencari cara bagaimana supaya kita bisa duduk bersama, bicara tentang nasib bangsa kita,” sambungnya.

Indonesia harus melakukan pembenahan, dan rakyat yang merupakan pemegang kedaulatan tertinggi  tidak boleh takut dengan segelintir oligarki dan elit.

“Harus kita pelajari bagaimana kita membenahi bangsa ini. Saya minta dengan sangat, satu kali lagi, bersatulah. Jangan hanya saling memaki, saling meneriaki. Enggak ada gunanya," tegas Ratna.




Peringatan Hari Ibu ke-96: Memperkuat Peran Perempuan untuk Menjadi Fondasi Kokoh Indonesia yang Lebih Maju, Inklusif, dan Berdaya Saing

Sebelumnya

Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News