Istri Imran bukannya tidak bersyukur mendapatkan anak perempuan, melainkan kesedihannya itu disebabkan dalam bayangannya anak laki-laki lebih optimal mengabdi kepada Allah, terutama menunaikan tugas-tugas di rumah suci.
Namun, dengan melahirkan Maryam harapan sang ibu malah melebihi ekspektasinya. Karena selain juga bermukim di Baitul Maqdis, putrinya itu adalah perempuan yang terpilih melahirkan Nabi Isa dengan cara yang spektakuler. Begitu Allah seringkali memberi yang terbaik, melebihi dari sangkaan hamba-Nya.
Demikian kemilaunya hikmah yang terkandung dari kisah istri Imran, sehingga perempuan mana pun tidak patut berkecil hati ketika dikaruniai anak perempuan. Karena Allah lebih mengetahui hakikatnya setiap perempuan itu adalah ibu bagi peradaban luhur manusia.
KOMENTAR ANDA