Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Mendapat jawaban atas doanya tersebut, Nabi Zakaria sangat gembira. Saking gembiranya, beliau sampai ingin memastikan bahwa beliau benar-benar berhak atas anugerah tersebut.

Beliau lalu bertanya, bagaimana mungkin beliau mempunyai anak, padahal istrinya seorang yang mandul dan berusia sangat tua.

Khusus hamba-Nya yang tak lelah berdoa, Allah membuka kesempatan berdialog. Dijawabnya pertanyaan Nabi Zakaria dengan penuh kasih sayang.

“Hal itu mudah bagi-Ku dan sesungguhnya Aku telah menciptakanmu sebelum itu, padahal (waktu itu) engkau belum ada sama sekali.” Qs. Maryam ayat 9

Masih terlalu gembira dengan kabar dari langit, kembali Nabi Zakaria terdorong untuk memastikan, dengan meminta suatu tanda. 

Allah mengabulkan permintaan Nabi Zakaria, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak berbicara dengan manusia selama 3 hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah Tuhan Pemeliharamu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.” Qs. Ali Imran ayat 41.

Selama 3 hari, Nabi Zakaria as membisu, tak kuasa berkata sepatah pun. Kerabat dan handai tolan menguatirkannya, namun ia coba meyakinkan bahwa ia tidak apa-apa.

Tiga hari berlalu, dan Nabi Zakaria as. dapat berbicara kembali. Sebagai rasa syukur atas kehadiran buah hati, beliau memperbanyak membaca tasbih.

Kira-kira enam bulan sebelum kelahiran Nabi Isa as., Nabi Yahya as lahir ke dunia. Kelak beliau menjadi sosok yang mula-mula beriman kepada Nabi Isa as.  




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur