Mendengar itu dia berkata, “Celakalah harta benda, kalau harta benda itu akan menghambat ikhwan berziarah.”
Setelah itu disuruhnya orang-orangnya menyerukan di muka umum, “Barangsiapa yang merasa berutang kepada Qais bin Sa’ad, mulai hari ini sekalian utang itu telah dimaafkannya, tak usah dibayar lagi!”
Mendengar seruan demikian, belum lagi hari petang sudah patah bendul rumahnya karena banyaknya orang berziarah. Dan beliau tambah terkenal karena pemurahnya.
Dari kepribadian luhurnya, kita bisalah memahami mengapa Qais bin Sa’ad dijuluki polisi kebanggaan Rasulullah. Polisi baik itu akan selalu ada dan patut dibanggakan.
KOMENTAR ANDA