Rasulullah rupanya ingin menunjukkan bahwa dakwah tidak boleh dilakukan secara membabi-buta dengan dalih “menyerahkan semuanya kepada Allah”. Sebaliknya, juga tidak boleh dilakukan hanya dengan mengandalkan akal dan pemikiran manusia belaka yang justru akan menghancurkan sendi-sendi keimanan kepada Allah.
Demikianlah Allah Swt. memuliakan agama Islam dengan cara-cara yang halus dalam syiarnya, yang mengesankan, bahkan dapat dijadikan teladan hingga akhir masa. Bahwa sesuatu yang baik pun memerlukan cara penyampaian yang baik pula, yang membuat orang-orang terpikat hatinya untuk menerima dan menghindari gejolak yang merugikan.
KOMENTAR ANDA