Akan tetapi, anak yang boleh minum kopi akan menunjukkan perilaku gelisah, sulit konsentrasi, dan hiperaktif. Alih-alih jadi waspada, anak mungkin menjadi kurang berhati-hati dalam beraktivitas.
Ini karena anak-anak jauh lebih rentan terhadap kafein daripada orang dewasa. Selain itu, anak juga masih lebih sulit mengendalikan diri.
3. Mengganggu penyerapan kalsium
Kafein adalah zat yang bisa mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh. Kopi yang mengandung kafein bersifat diuretik, yaitu memicu produksi air seni.
Semakin cepat keluarnya air seni atau urine, semakin banyak pula kalsium yang belum terserap tubuh ikut terbuang.
Padahal, anak membutuhkan asupan kalsium untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Kekurangan kalsium berisiko menghambat pertumbuhan dan menyebabkan masalah seperti gigi berlubang.
4. Mengurangi selera makan
Kopi adalah minuman stimulan yang akan berdampak buruk bagi selera makan anak. Sementara itu, anak dalam masa pertumbuhannya sangat membutuhkan berbagai asupan gizi dari makanan.
Maka, hati-hati jika anak sudah boleh minum kopi. Selain itu, kopi juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada anak seperti gejala mual atau sakit perut.
5. Ketergantungan
Apabila anak Anda sudah sering minum kopi, kandungan kafeinnya bisa memicu ketergantungan. Lama-kelamaan, anak harus minum lebih banyak kopi untuk membantunya tetap terjaga.
Terlalu banyak minum kopi, berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit jantung atau kerusakan saraf. Risiko ini semakin tinggi jika terbiasa minum kopi sejak dini.
Konsultasikan lebih lanjut mengenai status gizi anak dengan dokter. Anda juga bisa menanyakan lebih lanjut mengenai asupan kafein yang aman untuk anak.
KOMENTAR ANDA