Camilla Parker Bowles/ WPA Pool
Camilla Parker Bowles/ WPA Pool
KOMENTAR

KISAH cinta Raja Charles III dan Camilla Parker Bowles memang jauh dari kisah pangeran dan putri dalam dongeng pengantar tidur. Keduanya melewati jalan berliku nan terjal sebelum akhirnya menikah pada 9 April 2005.

Pernikahan Charles & Camilla tepat 35 tahun setelah pertemuan pertama mereka dalam sebuah pertandingan olahraga polo.

Kala itu, Charles baru berusia 22 tahun. Ia adalah pewaris takhta sekaligus lajang yang memenuhi impian gadis mana pun. Sementara Camilla adalah perempuan berusia 24 tahun yang berasal dari keluarga kelas atas. Ia dikenal akan kecerdasan yang brilian dan kecintaannya pada alam bebas.

Keduanya sempat berkencan, namun akhirnya berpisah. Charles menggambarkan hubungan mereka sebagai hubungan yang bahagia dan damai.

Camilla kemudian menikah dengan Andrew Parker Bowles, seorang prajurit Angkatan Laut, pada tahun 1973. Rumah tangga yang dikaruniai dua anak itu kandas pada tahun 1995. Sedangkan Pangeran Charles menikahi Putri Diana pada 1981 dan resmi bercerai tahun 1996.

Tak Terpisahkan

Perbedaan usia 13 tahun antara Charles dan Diana nyatanya memang sulit disatukan.

Charles menyukai polo, membaca Shakespeare, dan tergila-gila merawat kebun organiknya yang mewah—sesuatu yang ia lakukan bersama Camilla. Sedangkan Diana hanya ingin menari, mendengarkan Duran Duran, dan membantu tunawisma juga penderita HIV/AIDS melalui berbagai kegiatan filantropi.

Meskipun Charles maupun Camilla telah memiliki pasangan, keduanya diberitakan tetap bertemu secara intens. Suatu hal yang tak bisa dihentikan Putri Diana dan membuatnya sangat tertekan menjalani pernikahan dengan Pangeran Charles.

"Ada tiga orang dalam pernikahan ini, membuatnya penuh sesak," ujar Diana kepada BBC saat diwawancara tahun 1995.

Hingga di tahun 1997, Putri Diana meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Prancis. Selama satu tahun, Charles dan Camilla sempat menutupi kebersamaan mereka pascakematian Putri Diana.

Bagaimanapun, Camilla mendapat julukan "perempuan paling dibenci di Inggris" karena dituding sebagai perusak pernikahan Charles dan Diana. Ia juga menjadi bahan ledekan dan selalu dicemooh masyarakat.

Namun Charles menemukan kehangatan, pengertian, dan kestabilan emosi yang dia inginkan dari seorang pendamping pada diri Camilla. Perempuan itu juga seorang pendengar yang simpatik.

Karenanya, meski banyak orang menggambarkan kisah Charles dan Camilla sebagai perselingkuhan yang memuakkan, bagi Charles, hubungan dengan Camilla adalah sumber kekuatan dalam menghadapi berbagai peristiwa dalam hidupnya.

Gadis Kaya dari Sussex

Dilansir ABC News, Camilla Shand yang lahir tahun 1947 berasal dari keluarga kaya di pedesaan Sussex. Ia menggambarkan masa kecilnya sebagai "masa terbaik dalam segala hal".

Menurut salah satu penulis biografinya, Camilla adalah seorang gadis yang ramah, ceria, dan bersemangat dalam menjalani hidup. Ia terdaftar sebagai murid Queen's Gate School, sekolah bergengsi di South Kensington yang juga menjadi almamater aktris Florence Pugh dan penyanyi Lily Allen.

Ia kemudian pindah ke sekolah Mon Fertile di Swiss lalu mengakhiri pendidikannya di Institut Britannique di Paris, Prancis. Pendidikan di Eropa memberinya bekal keterampilan untuk bisa menikah dengan pria bangsawan, layaknya gadis-gadis kelas atas.

Lulus kuliah, Camilla sempat bekerja sebagai resepsionis di perusahaan Sibyl, Colefax dan Fowler di Mayfair, yang memungkinkannya bergaul di lingkaran sosialita kota yang glamor.

Hingga di tahun 1999 berita utama surat kabar Inggris menampilkan judul "Menghadapi Dunia Bersama" untuk foto Camilla mengenakan gaun hitam serta kalung zamrud dan mutiara saat menghadiri ulang tahun saudaranya bersama Pangeran Charles. Itu menandai penampilan mereka di hadapan publik.

Tapi, persetujuan sesungguhnya datang setahun kemudian, ketika Ratu Elizabeth II melangkah ke sebuah pesta dengan Camilla di belakangnya. Para pengamat menilai hubungan dingin keduanya telah mencair.

Camilla, Feminis dan Pekerja Keras

Meski kerap digambarkan sebagai sosok yang tenang dan keras, seorang kerabat keluarga menyebut Camilla adalah perempuan yang hangat, keibuan, dan suka membuat orang lain tertawa. Tak heran bila Camilla selalu menjadi orang terpercaya dan juara di hati Raja Charles III.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women