Camilla tak kalah cantik dari Diana. Hanya saja ia menolak tunduk pada tren fesyen dan membiarkan mode serta gaya rambutnya tak berubah selama bertahun-tahun.
Bagi sebagian orang, sikapnya tersebut menunjukkan karakter diri yang berani, bermartabat, dan percaya diri. Ia juga dinilai mempunyai kemampuan membuat orang nyaman berinteraksi dengannya.
Ia tercatat sebagai pelindung lebih dari 90 badan amal. Ia aktif memperjuangkan melek huruf, osteoporosis, dan mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga.
Camilla adalah inisiator Women of the World yang aktif mengampanyekan hak-hak perempuan dan pendidikan bagi anak perempuan.
Restu Sang Ratu
Akhirnya, tahun demi tahun pengabdiannya mendampingi Pangeran Charles berbuah manis. Sang Ratu akhirnya memberi restu kepada Camilla dengan memberinya gelar "Permaisuri".
Penghargaan kepada Camilla diungkapkan secara terbuka dalam pidato perdana Kerajaan Inggris sepeninggal Ratu Elizabeth. Raja Charles III menyebut sang istri sebagai istri tersayang yang dapat diandalkan untuk mendampinginya menjalankan tugas sebagai pemimpin monarki.
Sejak menikah 17 tahun lalu, Camilla telah tumbuh menjadi sosok pendamping calon raja sekaligus anggota senior di berbagai lembaga formal kerajaan.
Ia berhasil menjalani beban tugas yang ketat, menjalin hubungan yang lebih baik dan cerdas dengan masyarakat, dan tentu saja, pengabdiannya kepada sang suami. Camilla berhasil 'menebus' kesalahannya dengan menjadi sosok yang penuh tanggung jawab.
Pun dalam keluarga kerajaan, ia dikenal sebagai sosok yang hangat. Jauh dari kesan ibu tiri jahat yang menjadi stereotip ibu sambung. Harry, di tahun 2005, pernah mengatakan bahwa Camilla selalu ada untuknya dan William.
Camilla juga mendapat panggilan sayang "GaGa" dari tiga cucu tirinya; Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis.
KOMENTAR ANDA