Fathony pun mendorong agar para pelaku industri, termasuk tenaga kesehatan harus mampu menggunakan marketing untuk mengedukasi masyarakat dalam membangun awareness tentang pentingnya menjaga kesehatan.
“Dan pemerintah juga perlu menyadari bahwa pemasaran dalam industri rumah sakit bukan hal yang tabu. Karena pemasaran bukan selling. Rumah sakit yang punya alat-alat yang mahal dan berteknologi tinggi tentu akan kesulitan mencapai break even point kalau tidak diumumkan kepada publik,” tambahnya.
Dalam ajang Industrial Talk ini, terungkap pula bahwa para pelaku industri kesehatan telah memperhatikan perjalanan konsumen sejak di ranah online hingga offline.
“Senang sekali hal ini sudah menjadi perhatian penting para pelaku industri kesehatan. Industri hospitality, seperti hotel memang telah lebih dulu melakukan strategi ini dengan baik. Saya mengapresiasi pula bagaimana para pelaku industri rumah sakit memadukan layanannya dengan wisata hingga menjadi health tourism,” pungkas Fathony.
KOMENTAR ANDA