Mencari kebahagiaan sejati/ @vennamelindareal
Mencari kebahagiaan sejati/ @vennamelindareal
KOMENTAR

"Always here for you, Mah"

KALIMAT singkat tapi penuh makna itu adalah caption pada unggahan akun Instagram @athallanaufal7 pada 9 Januari 2023. Itu adalah curahan hati si pemilik akun, Athalla Naufal, yang mengunggah fotonya sedang memeluk dan mencium kening perempuan yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Dari berita yang berseliweran di media, kita tahu bahwa perempuan dalam foto itu adalah Venna Melinda, ibu Athalla. Venna adalah artis senior Tanah Air yang juga mantan anggota DPR RI.

Venna dikabarkan menjadi korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang diduga dilakukan suaminya, Ferry Irawan setelah keduanya terlibat cekcok.

Jika mau flashback, pernikahan Venna dan Ferry yang dilangsungkan di Bali pada Maret 2022 memang diwarnai sejumlah opini tak sedap. Bagi Venna, itu adalah pernikahan keduanya setelah bahtera rumah tangganya bersama Ivan Fadilla kandas. Dan bagi Ferry, itu adalah pernikahannya yang ketiga.

Banyak warganet menuduh Ferry panjat sosial dan hanya ingin menumpang hidup pada Putri Indonesia 1994 itu. Belum lagi kedua putra Venna, Verrell Bramasta dan Athalla juga disebut-sebut sempat tak merestui sang mama menikah lagi.

Lebih mawas diri

Kita tahu bahwa urusan jodoh manusia hanya Allah yang mengetahui siapa, kapan bertemu, dan bagaimana caranya. Namun demikian, manusia memiliki akal untuk mencari jodoh yang bisa membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sebagai Muslim, Allah dan Rasul-Nya telah memberi kita tuntunan dalam mencari jodoh.

Ketika laki-laki mencari calon istri, maka Rasulullah berpesan untuk memperhatikan agamanya, keluarganya, parasnya, dan kekayaannya.

Tentulah, jika ingin mencari kebahagiaan yang hakiki, seorang laki-laki hendaknya mencari perempuan yang menaati perintah agama dengan kaffah (sempurna). Bukan hanya taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan rajin beribadah tapi juga menjaga akhlaknya untuk hablumminannas.

Perempuan harus mampu menghormati suami juga menjaga kemuliaan dirinya sendiri. Sekalipun mungkin memiliki kelebihan rezeki dibandingkan suami, perempuan tetap harus menghargai suami sebagai kepala rumah tangga.

Tujuan pernikahan sejatinya adalah menemukan ketenangan. Artinya, jika tidak ada ketenangan dalam hubungan suami istri, maka pernikahan tersebut telah kehilangan tujuannya.

Karena itulah, kita (perempuan) harus mencari sosok suami yang perkataan dan perlakuannya membuat kecemasan kita berkurang, kegundahan kita menghilang, dan kemarahan kita menguap.

Maka jika kita sudah dimabuk asmara alias bucin seperti istilah anak zaman now, apakah kita bisa objektif mencari calon imam yang mampu membawa ketenangan di dunia dan keberkahan di akhirat? Sudah pasti TIDAK.

Saat menjadi bucin, maka buyarlah kriteria suami idaman sesuai agama. Yang terlihat di mata kita hanyalah ketampanannya, kata-kata manisnya, dan perilaku tanpa cela.

Kita bahkan mengunci pikiran kita dengan persepsi ini: jika ada omongan buruk tentang laki-laki itu, itu pasti ulah orang yang iri melihat kebahagiaan kita.

Padahal, untuk bisa meraih sakinah mawaddah warahmah yang dilengkapi ketangguhan menghadapi gelombang pasang dan badai rumah tangga, kita hanya bisa memilih sosok yang diridhai Allah.

Siapakah laki-laki yang diridhai Allah untuk membimbing kita ke kehidupan yang lebih damai dan bahagia?

Apakah dia mempunyai pengetahuan agama yang luas dan menjalankan ajaran Islam dengan benar? Apakah dia menyayangi orangtua terutama ibunya dengan tulus?

Apakah dia memiliki prioritas dalam hidupnya yang berorientasi pada akhirat?

Apakah dia menghargai esensi sebuah keluarga? Dan apakah dia memahami apa yang diinginkannya dari seorang istri?

Lihatlah laki-laki itu, dan pastikan semua jawaban dari pertanyaan kita tadi adalah "YA".

Terlebih lagi jika kita pernah mengalami kegagalan pernikahan, kita tentu tak ingin jatuh ke kesalahan yang sama.




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur