“Saya marah dan berteriak bagaimana bisa menjadi ‘serangan teroris’ untuk mengebom sebuah jembatan ketika tentara Rusia membom apartemen serta membunuh anak-anak dan perempuan setiap hari,” kenang Oksana.
Setelah kejadian itu, mereka berusaha untuk tidak membicarakan perang.
KOMENTAR ANDA