Oksana dan Sergio/ Al Jazeera
Oksana dan Sergio/ Al Jazeera
KOMENTAR

“Saya marah dan berteriak bagaimana bisa menjadi ‘serangan teroris’ untuk mengebom sebuah jembatan ketika tentara Rusia membom apartemen serta membunuh anak-anak dan perempuan setiap hari,” kenang Oksana.

Setelah kejadian itu, mereka berusaha untuk tidak membicarakan perang.




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon