Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Pertama, logikanya di siang yang terik dan ditatap pandangan mata begitu banyak manusia, mana mungkin terang-terangan Aisyah dan Shafwan datang kalau bukan keduanya suci dari maksiat. Pelaku dosa tidak akan berani seterbuka itu, melainkan berupaya sembunyi-sembunyi. Jadi, apapun kabar yang datang, maka logika perlu dijalankan supaya tidak ikut terhasut.

Kedua, etikanya juga penting diperhatikan oleh kaum muslimin, alih-alih terpengaruh dengan hasutan fitnah, justru sesama mukminin kita saling membela. Jangan biarkan kehormatan saudara seiman dibinasakan oleh orang-orang munafik. Malahan kita hendaknya yang terdepan melindungi korban fitnah tersebut.

Demikianlah fitnah yang merundung Aisyah akan terus dikenang sepanjang masa, selagi umat manusia mempelajari Al-Qur’an selama itu pula peristiwa pahit ini menjadi iktibar, bahwa kita harus kompak melawan serbuan fitnah, menjadi yang terdepan membela para korbannya.




Memahami Hamma Biha dan Konsep Ma’shum

Sebelumnya

Inilah Sakinah yang Hakiki

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tafsir