Ummu Ma'bad menjawab, “Demi Allah, telah melintasi rumah kita ini seorang lelaki yang membawa berkah, kondisi perjalanannya begini dan begini.”
Abu Ma'bad berkata, “Demi Allah, dia adalah orang Quraisy yang pernah menyampaikan kepada kita di Mekah perihal perkara yang dia bawa. Sungguh aku sangat ingin bersamanya. Dan sungguh akan aku lakukan itu jika aku memiliki peluang menemuinya.”
Perempuan itu tidak mampu menjamu tamu agung yang tiada disadarinya, kambingnya pun sudah lama tidak mampu menghasilkan susu. Ummu Ma’bad tidak berdaya dalam keterbatasannya. Namun, tamu agung itu memberikan suatu sentuhan mukjizat, kambing yang tadinya tak dapat diharapkan malah mengucurkan berlimpah susu.
Bukan hanya para tetamu yang puas minum susu, bejana milik Ummu Ma’bad pun dipenuhi susu kambing. Perempuan itu takjub menyaksikan keajaiban yang mengagumkan. Ketika suaminya pulang, Ummu Ma’bad pun menceritakan segalanya. Suaminya meyakinkan bahwa perempuan itu sudah disambangi oleh lelaki agung, Nabi Muhammad saw.
Rasulullah terus bergerak menuju Madinah, hijrahnya belum benar-benar aman sebab pihak Quraisy sudah menawarkan hadiah besar, 100 ekor unta bagi siapa saja yang berhasil menghabisi beliau.
KOMENTAR ANDA