Tapi saya beruntung karena ayah saya (lagi-lagi) menantang saya untuk keluar dari comfort zone. Setelah saya merasa ‘nyaman’ dengan usaha penyelenggara umrah dan haji, ayah menantang saya untuk menambang batu!
Saya merasa tertantang untuk mencoba karena ini bidang yang sangat baru. Saya terjun langsung mengurus semuanya, mulai dari perizinan hingga memastikan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) tambang batu. Alhamdulillah, unit usaha baru ini bisa menjadi ‘pijakan’ kokoh sekaligus menjadi modal untuk kebangkitan Sahara Kafila pascapandemi.
Apa yang menjadi keunggulan Sahara Kafila di tengah ketatnya persaingan travel umrah dan haji?
Pada prinsipnya, semua penyelenggara umrah dan haji bisa memberikan layanan premium bintang lima mulai dari pesawat hingga hotel. Namun yang menjadikan Sahara Kafila istimewa adalah pemaknaan ibadah umrah dan haji bagi jemaah.
Para pembimbing Sahara Kafila bukan hanya ustaz yang menguasai ilmu agama dan menghafal berbagai doa tapi juga seorang trainer. Mereka memiliki kompetensi untuk memotivasi jemaah untuk tak sekadar beribadah tapi agar makna ibadah itu tetap melekat dalam keseharian mereka sepulang dari Tanah Suci.
Misalkan tentang sa’i dan thawaf, pembimbing menjelaskan bagaimana inti dari sa’i dan thawaf dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadikan semua itu sebagai jalan mendekat kepada Allah. Kami mengajak jemaah untuk merenung dan memperbaiki diri. Itulah nilai lebih Sahara Kafila sehingga membuat banyak jemaah kembali lagi ke Baitullah bersama kami. 
KOMENTAR ANDA