- Memasang niat yang benar mengharap pahala Allah, dan demi menjalin silaturahmi
- Menerima tamu dengan baik, berwajah cerah, senyuman dan ucapan selamat serta memuliakannya
- Menempatkan tamu di tempat yang layak; nyaman, bersih dan terhormat
- Menjamu tamu dengan minuman dan makanan terbaik dan halal dari yang dimiliki dengan tidak berlebih-lebihan atau memaksakan diri. Sangat dianjurkan tuan rumah sendiri yang melayani sebagai bentuk penghormatan.
- Berbuat baik selama tamu menginap di rumah kita. Bantulah segala kebutuhannya dan berilah dia kenyamanan
- Hendaklah melepas kepergian tamu di pintu rumah dan berterimakasih atas kunjungannya
Adab Sebagai Tamu:
- Memenuhi undangan tuan rumah untuk berkunjung, bila datang tanpa undangan sebaiknya memberitahu sebelum datang
- Mengucapkan salam dan meminta izin masuk rumah
- Pulang bila tak ada sahutan atau kondisi tidak nyaman untuk bertamu. Hendaknya tamu tidak tersinggung atau merasa dilecehkan karena hal ini termasuk adab yang penuh hikmah yang dilindungi syariat Islam.
- Menjaga sopan santun dan menghormati martabat tuan rumah
- Tidak memberatkan tuan rumah terkait jamuan maupun penyambutan
- Segera pulang sebelum kondisi menjadi tidak mengenakkan dan jangan lupa berterimakasih atas kebaikan tuan rumah.
Bila dicermati, tampaknya ada kesamaan antara pesta pernikahan dengan Hari Raya Idul Fitri, yakni sama-sama waktunya untuk bertamu. Kendati memang jadwalnya bersilaturahmi, agama telah menggariskan akhlak sebagai tamu dan tuan rumah harus dipelihara.
Apalagi Idul Fitri adalah hari penuh kegembiraan, kita sering gembira secara berlebihan dan tanpa sadar menyakiti saudara seagama. Suasana Idul Fitri memang tak akan meriah tanpa silaturahmi, tapi tanpa menjaga etika juga tak menghasilkan yang positif.
Meski berada di di Hari Raya Idul Fitri yang memang diperintahkan untuk bersilaturahmi, kita juga perlu waspada menjaga adab bertamu dan etika tuan rumah. Baiknya sedari sekarang ini kaum muslimin sudah membekali diri dengan adab yang terbaik.
KOMENTAR ANDA