Setiap orang tidak mungkin menghindar dari yang namanya ujian, karena hidup tidak mungkin akan mulus-mulus saja. Kekayaan atau kemiskinan adalah salah satu bentuk ujian tersebut. Terkadang, orang yang rajin salat, diuji ketaatannya melalui cobaan krisis keuangan. Dan tidak semua hamba yang taat beribadah akan langsung mendapatkan kekayaan materi.
Kedua, perencanaan dan kesungguhan
Rajin salat bukan berarti seseorang boleh pasif. Rezeki tidak akan runtuh begitu saja dari langit, menimpa orang-orang yang bersimpuh di sajadahnya. Rezeki memang sudah disiapkan, akan tetapi memperolehnya mestilah melalui perencanaan yang matang dan kesungguhan dalam kerja keras.
Ketiga, takdir yang rahasianya luar biasa
Kekayaan dan kemiskinan hanyalah bagian dari takdir yang digariskan oleh Allah Swt. Tentunya Allah menyimpan mutiara hikmah dan menyiapkan rencana tersendiri di balik keadaan seseorang yang masih mengalami keterbatasan keuangan, padahal dirinya rajin beribadah.
Allah Maha Mengetahui takdir yang terbaik bagi hamba-Nya. Perlu diingat, terkadang rezeki sebenarnya sudah berlimpah dalam bentuk lain, seperti keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan keluarga.
Rajin salat dalam keadaan seperti ini adalah bentuk keteguhan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah. Allah Swt mengangkat derajat seseorang yang sabar dan tetap beribadah meskipun dalam kesulitan perekonomian.
Kekayaan bukanlah tujuan utama salat, karena salat adalah kewajiban yang harus dilakukan dengan tulus ikhlas kepada Allah, tanpa mengharapkan imbalan materi. Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya dan Dia yang memberikan rezeki sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
KOMENTAR ANDA