Mereka menjawab, “Kami siap memenuhi panggilan dan perintah-Mu, wahai Tuhan kami. Segala kebaikan berada di tangan Engkau!”
“Adakah kalian semua merasa puas?” tanya Allah Swt.
“Bagaimana kami tidak puas?” jawab mereka. “Engkau telah memberi kami kenikmatan yang belum pernah Engkau berikan kepada makhluk lain!”
“Maukah kalian Aku beri nikmat yang lebih dari itu?”
“Wahai Tuhan kami, adakah kenikmatan yang lebih istimewa dari yang telah kami peroleh?”
Allah Swt. berfirman, “Akan Kucurahkan kepada kalian keridaanku, di mana Aku tidak akan pernah marah kepada kalian sesudah itu untuk selama-lamanya.” (HR. Muslim)
Hadis ini menggambarkan bahwa walaupun penduduk surga sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa, Allah masih memiliki nikmat yang lebih besar lagi yang akan diberikan kepada mereka.
Allah menjamin bahwa Dia tidak akan pernah marah kepada mereka setelah memberikan nikmat tersebut. Hal ini menunjukkan kebaikan, belas kasihan, dan cinta Allah yang tak terhingga kepada hamba-hamba-Nya yang berada dalam surga.
Hadis ini juga menggambarkan bahwa hubungan suami istri di surga akan diisi dengan cinta, kedamaian, dan kebahagiaan yang abadi. Tidak akan ada pertengkaran, perselisihan, atau ketidakpuasan di antara mereka. Mereka akan hidup dalam keadaan harmonis dan penuh dengan berkah dari Allah.
Demikianlah, pintu surga dibuka lebar supaya suami istri dapat menyatukan kembali cinta mereka. Akan tetapi anugerah kebersamaan itu tidak akan terwujud bila suami istri tidak melengkapi persyaratannya.
Ya, penyatuan cinta di surga hanya akan terwujud jika kita dan pasangan sama-sama resmi menjadi penghuni surga. Tanpa itu, tentulah tak akan terwujud penyatuan cinta kedua insan.
KOMENTAR ANDA