Siti Nurlaila, owner Dapur Coet dan Hasanah Land/FARAH-Agung Hadiawan
Siti Nurlaila, owner Dapur Coet dan Hasanah Land/FARAH-Agung Hadiawan
KOMENTAR

NAMA Siti Nurlaila sebagai womanpreneur dikenal melalui bisnis kuliner Dapur Coet dan bisnis properti Hasanah Land yang berlokasi di Kota Cikarang.

Dengan kerja keras dan kerja cerdas yang diiringi ridha orang tua, Laila (panggilan akrabnya) menekuni bisnis yang tak hanya menjadi passion tapi juga dedikasinya untuk masyarakat.

Seperti apa perjalanan Laila mengembangkan bisnisnya? Simak perbincangan eksklusif  Farah Magazine bersama ibu dari Kyra Ayudia ini.

Sejak lulus kuliah di jurusan bisnis, banyak sekali bidang usaha yang Ibu kembangkan. Mulai dari Resto Dapur Coet, Ayudia Catering, Seharum Kue, hingga bidang properti Hasanah Land. Bagaimana cara ibu melihat sebuah peluang usaha hingga akhirnya melahirkan banyak peluang kerja untuk masyarakat?

Yang pasti niat berbisnis itu memang bukan hanya untuk meraih keuntungan secara ekonomi, tapi juga bagaimana agar menjadi manfaat bagi banyak orang. Secara internal, bisnis yang saya lakukan akan menyerap tenaga kerja dan secara eksternal disukai banyak orang sekaligus berkontribusi untuk kesejahteraan daerah.

Saya yakin bahwa bisnis kuliner tidak akan pernah mati, terlebih lagi jika kita selalu berinovasi untuk menghadirkan beragam menu yang lezat dan kualitasnya terjaga. Demikian juga bisnis properti, hunian adalah kebutuhan primer, terlebih dengan semakin berkembangnya kota Cikarang. Saya yakin pasarnya luas.

Jenis usaha apa yang pertama kali Ibu buat dan mengapa memilih itu?

Usaha pertama saya bergerak di bidang kuliner yaitu Dapur Coet. Semua berawal dari hobi saya memasak, dan karena kental akan darah sunda, akhirnya saya menciptakan Dapur Coet. Sebuah Restoran yang menyajikan masakan sunda cepat saji.

Untuk Resto Dapur Coet, Ayudia Catering, serta Seharum Kue, sama-sama bergerak di bidang kuliner. Apa yang Ibu lihat dari peluang tersebut, karena untuk bidang kuliner sudah cukup banyak pesaingnya?

Menurut saya, semua usaha untuk bisa bersaing harus memiliki nilai tambah atau keunikan tersendiri yang membedakan usaha kita dengan yang lainnya.

Untuk Dapur Coet, competitive advantage kami terletak pada konsep open kitchen di mana setiap konsumen yang masuk bisa melihat secara langsung proses memasak sehingga menimbulkan gairah mereka untuk makan.

Berawal dari nama “Dapur Coet”, ikon utama kami yaitu membuat sambal dan menguleknya langsung di Coet sehingga konsumen bisa melihat secara langsung pembuatannya. Selain itu, setiap menu Dapur Coet ini authentic, dan juga disajikan fresh siap saji.

Mengapa memilih Bekasi untuk membuka usaha?

Cikarang merupakan kota kelahiran saya di mana merupakan cikal bakal utamanya. Saya melihat banyak sekali potensi dari Cikarang. Seperti ada banyak kawasan industri, kantor pemerintahan, dan ekspatriat yang tinggal di sana. Oleh karena itu, saya bertekad untuk bisa membuka lapangan kerja sekaligus memajukan Cikarang menjadi kota mandiri dan modern.

Berbicara tentang Resto Dapur Coet, bisa dijelaskan tentang menu, range harga, dan lokasinya?

Dapur Coet menyajikan masakan sunda dengan menu andalannya yaitu ayam goreng kampung, ayam cabe ijo, sayur asem, sambel dadak, sate jengkol, pepes ikan jambal, serta masih banyak menu pelengkap lainnya yang juga menjadi favorit pelanggan setia kami. Segala menu yang kami sajikan harganya terjangkau. Karena itulah pelanggan setia kami semakin hari semakin banyak. Dapur Coet memiliki dua cabang dan keduanya ada di Kawasan Cikarang. Insya Allah berharap bisa melebarkan sayap ke beberapa kota.

Saat pandemi melanda, banyak usaha yang jatuh dan tidak sedikit pula yang kolaps, lalu bagaimana cara Ibu mempertahankan kestabilan bisnis?

Saya sadar bahwa pandemi mengubah gaya hidup masyarakat yaitu hampir semuanya dikerjakan serba online. Oleh karena itu, saya mengatur strategi dengan meningkatkan penjualan melalui teman-teman ojek online. Selain itu, kami juga memberikan promo-promo menarik dengan menu paket baik untuk perseorangan atau menyasar ke perusahaan dan pabrik.

Karena pandemi juga membuat setiap orang berdiam diri di rumah bersama dengan keluarga, Dapur Coet membuat paket keluarga di mana mereka mereka bisa menikmati quality time bersama keluarga di rumah sambil menikmati masakan Sunda yang lezat.

Bagaimana dengan Ayudia Catering, apakah catering ini awalnya menyasar perusahaan-perusahaan yang ada di Bekasi?

Ayudia Catering merupakan catering dengan konsep buffet untuk melayani event-event baik di perusahaan, di pabrik, untuk acara seminar atau meeting, maupun acara keluarga seperti pesta ulang tahun. Kami menjamin service excellence untuk catering, baik dari kualitas makanan juga dari pelayanan staf kami.

Ibu juga menghadirkan Seharum Kue, seperti apa konsepnya?

Seharum Kue merupakan jajanan warisan Nusantara yang menyediakan aneka macam kue basah dengan menggunakan premium ingredients. Nama Seharum dipilih karena ketika kita mencium aroma harum kue, maka kita akan tergiur untuk mencicipinya. Dan tentunya kita berharap nama Seharum Kue akan harum dengan keunggulannya.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women