Kuliah umum Culture and Diplomacy Talks bertema “Tunisia: Culture and Global Politics” di UIN Jakarta (4/11). (Ist)
Kuliah umum Culture and Diplomacy Talks bertema “Tunisia: Culture and Global Politics” di UIN Jakarta (4/11). (Ist)
KOMENTAR

Tunisia, misalnya, mulai menjalin hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) saat mengikuti KAA di Bandung. Hubungan diplomatik keduanya di mulai Januari 1964. Pada tahun 1971, Tunisia mendukung Resolusi Majelis Umum PBB 2758 yang menganjurkan agar RRT menggantikan Republik Tiongkok di PBB.

Tunisia juga berpihak pada Gerakan Non Blok, mengecam keras politik apartheid di Afrika Selatan, serta merupakan salah satu pendukung utama kemerdekaan Palestina.

Budaya dan Ketahanan Bangsa

Host kuliah umum ini, DR. Teguh Santosa, mengatakan bahwa kisah Tunisia membuktikan bahwa perjalanan satu bangsa tidak terlepas dari  peran budaya yang dimiliki dan dikembangkangnya.

Dalam hal ini budaya tidak sekadar berupa tarian dan nyanyian, melainkan way of life atau cara hidup yang tumbuh di tengah masyarakat serta diwariskan dan terus dikembangkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Teguh juga mengatakan, bahwa kemampuan mengembangkan budaya untuk menjawab tantangan jaman adalah penentu bertahan atau punahnya suatu bangsa.

Kuliah umum Dubes Trabelsi dihadiri mahasiswa yang mengambil mata kuliah “Hubungan Internasional dan Budaya” yang diampu DR. Teguh Santosa.

Dalam sambutannya di awal kuliah umum, Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Dzuriyatun Toyibah, berharap kuliah umum yang menghadirkan Dubes Republik Tunisia ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih signifikan antara kedua negara, khususnya bagi UIN Syarif Hidayatullah dengan perguruan tinggi di Tunisia.

Sebagai respons atas pernyataan Prof. Dzuriyatun, Dubes Trabelsi mengatakan, dirinya juga tidak sabar untuk menjalin kerja sama lebih lanjut antara kedua negara, khususnya di bidang pendidikan.




Ulang Tahun ke-12, FamilyMart Gelar Berbagai Promo Menarik untuk Pelanggan Setia

Sebelumnya

European Higher Education Fair (EHEF) Hadir di 2 Kota di Indonesia, Tampilkan 87 Universitas Terkemuka dari Eropa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E