Ilustrasi seorang merasa matanya terasa tegang. (Pexels/mikhail nilov)
Ilustrasi seorang merasa matanya terasa tegang. (Pexels/mikhail nilov)
KOMENTAR

KESEHARIAN kita hampir tak bisa dilepaskan dari gadget. Sejak bangun pagi hingga malam menjelang tidur, dari kegiatan bekerja hingga menonton berbagai jenis hiburan, gadget selalu menjadi kamulan.

Tak perlu heran bila kamu kerap mengalami rasa tidak nyaman di bagian mata. Ditambah lagi, jika kamu memakai kacamata. Kemungkinan besar mata kamu akan lelah maksimal, bahkan mungkin tegang. 

dr. Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM, pendiri SILC Lasik Center, menguraikan, kondisi mata yang tegang akibat kelainan refraksi sebenarnya bisa dihilangkan. Tapi kenali dulu penyebab dan gejalanya.

Mata tegang vs mata lelah

Ketika sedang membaca atau bekerja di depan komputer, apakah mata kamu sering terasa lelah? Mungkin kamu merasakan mata yang mulai pedas hingga sering mengerjap dan penglihatan mulai kabur hingga ingin menutup mata, meski hanya sebentar. Ketika kembali membuka mata, kamu sudah bisa melanjutkan kegiatan membaca. Inilah yang disebut sebagai kondisi mata lelah. 

“Sementara itu, ketegangan mata terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala. Area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan. Sedangkan mata lelah, efeknya tidak sampai sakit kepala. Biasanya mata akan terasa tidak enak saja,” kata dr. Sophia, pendiri SILC Lasik Center pada 2017.  

dr. Sophia menyebutkan, penyebab mata tegang dan mata lelah bisa sama. Gejala-gejala yang muncul, misalnya penglihatan buram, juga sama-sama bersifat sementara. Pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien. “Sangat subjektif, karena tergantung dari penyebab,” kata Dokter Sophia, yang sangat berpengalaman dalam melakukan laser vision correction

5 penyebab mata tegang

dr. Sophia menyebutkan, ketegangan mata dapat disebabkan oleh banyak hal. Lima penyebab yang paling umum

1. Kelainan refraksi

Ada kemungkinan kamu tidak pakai kacamata, padahal seharusnya pakai karena sebenarnya mengalami salah satu atau kombinasi dari kelainan refraksi, yaitu miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), atau astigmatisma (mata silinder). Tapi, mungkin juga kamu tidak tahu memiliki kelainan refraksi, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan refraksi. 

Atau, kamu sudah memakai kacamata, tapi sebenarnya ukuran lensanya harus diganti. Misalnya, masih pakai kacamata minus 3 dioptri, padahal seharusnya sudah memakai ukuran minus 4 dioptri. Saat mata terus digunakan untuk melakukan aktivitas, lama-kelamaan mata akan terasa tidak nyaman. 

2. Digital eye strain

Pekerjaan menuntut terus-menerus menatap layar monitor? Nah, mungkin mata kamu tegang karena hal tersebut. Tak bisa dielakkan, sejumlah pekerjaan memang memaksa mata terpaku pada layar, misalnya pekerjaan sebagai editor. Untuk mengatasi penyebab ini, dr. Sophia menyarankan menerapkan prinsip 20-20-20. Setelah 20 menit bekerja, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Setelah itu, bisa bekerja lagi. 

3. Terus fokus pada satu pekerjaan detail

Ketika terus-menerus memfokuskan mata pada satu pekerjaan yang membutuhkan detail, misalnya menjahit, lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Kondisi akan semakin buruk, jika ditambah postur tubuh yang tidak baik. Misalnya, menunduk dalam waktu lama, sehingga otot-otot pundak dan leher akan merasa sakit. 

4. Pencahayaan kurang

Membaca di ruang dengan pencahayaan remang-remang akan membuat mata bekerja terlalu keras untuk fokus pada tulisan. Akibatnya, mata akan menjadi tegang.

“Sebaiknya tidak menempatkan sumber cahaya di belakang. Letakkan lampu di tempat yang tepat. Misalnya, ketika menulis dengan tangan kanan, sumber cahaya diletakkan di sebelah kiri, sehingga penerangannya cukup,” kata dr. Sophia, yang selalu mengutamakan keamanan pasien. 

5. Mata kering

Ketika kita sudah sangat fokus mengerjakan sesuatu, sering kali kita lupa berkedip. Padahal, berkedip mempunyai tujuan tersendiri. Menurut Dokter Sophia, ketika berkedip, mata kita membasahi kornea. Kornea terdiri atas lima lapisan dengan epitel sebagai yang terluar. Di atas epitel terdapat lapisan air mata. Saat fokus membaca atau menggunakan laptop, dan mata kering, kita akan merasakan lelah pada mata, yang bisa berujung pada ketegangan mata. 

Kapan perlu pemeriksaan mata?

Kalau mata sering tidak nyaman hingga menyebabkan sakit kepala, tapi belum mau atau belum sempat memeriksakan diri ke dokter, kamu bisa menghilangkan berbagai penyebab mata tegang terlebih dahulu. 

“Kamu bisa mengecek, apakah mengalami kelainan refraksi atau tidak. Kalau selama ini tidak mengenakan kacamata atau lensa kontak, mungkin merasa tidak punya kelainan refraksi apa pun. Kalau begitu, kita singkirkan dulu penyebab pertama dan kita anggap mata normal,” kata dr. Sophia, yang kliniknya juga melayani pemeriksaan mata yang bersifat umum. 




Manfaat Berenang: Olahraga Serba Guna untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Sebelumnya

Minuman Olahan Mentimun yang Cocok untuk Diet dan Kesehatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health