Ilustrasi seorang merasa matanya terasa tegang. (Pexels/mikhail nilov)
Ilustrasi seorang merasa matanya terasa tegang. (Pexels/mikhail nilov)
KOMENTAR

Kemudian, cari tahu juga, ketika melakukan apa saja mata terasa tidak nyaman. Apakah ketika sedang membaca berjam-jam, atau bermain gadget tanpa henti, atau bekerja di depan layar komputer tanpa jeda? Kamu bisa mencoba menerapkan aturan 20-20-20. Jika rasa tidak nyaman itu masih ada, cek lagi penyebab berikutnya. Begitu seterusnya. 

“Ketika penggunaan laptop sudah dibatasi, penerangan sudah mencukupi, semua penyebab yang Kamu ketahui sudah dihilangkan, dan mata tetap terasa berat, perlu berkonsultasi dengan dokter mata. Dokter akan memeriksa apakah kamu mengalami kondisi mata kering atau memiliki kelainan refraksi. Jika mengalami kelainan refraksi, artinya harus pakai kacamata. Kalau tidak, Kakan terus merasakan hal yang sama. Banyak pasien datang dengan keluhan pusing. Setelah diperiksa, ia mengalami kelainan refraksi,” kata dr. Sophia, yang tidak ragu berinvestasi dalam hal peralatan canggih. 

Kamu mungkin berkelit tidak bisa pakai kacamata karena sangat aktif berolahraga, Atau tidak ingin penampilan terganggu akibat kacamata. Atau, merasa bahwa kacamata akan sangat merepotkan di tengah kesibukan. Ini berarti kamu mulai perlu mempertimbangkan laser vision correction, yang bisa mengakomodasi gaya hidupmu.

Bedah laser adalah sebuah kebutuhan

Dr. Sophia mengungkap, laser vision correction merupakan suatu kebutuhan. Ketika mengalami kelainan refraksi, sementara aktivitas fisik terbilang tinggi, muncullah kebutuhan akan laser vision correction

“Kamu sering sakit kepala, sedangkan pekerjaan di depan komputer sangat padat. Di sisi lain, kamu senang melakukan kegiatan outdoor untuk menghilangkan penat. Entah olahraga, entah hiking. Hal tersebut bisa menjadi indikasi kamu membutuhkan laser vision correction,” kata dr. Sophia, yang beberapa kali kedatangan pasien dari luar negeri, termasuk dari Perancis, Rusia, dan Australia.

Hanya saja, Dokter Sophia mengamati, banyak orang masih ragu menjalani bedah laser mata karena dua hal, yaitu takut komplikasi dan takut akan biaya yang tinggi.

“Namun, ketika punya kebutuhan sangat mendesak, ketakutan itu akan hilang. Misalnya, kamu bermimpi masuk ke sekolah kedinasan dan tidak ingin cita-cita itu terhalang, maka laser vision correction menjadi sebuah kebutuhan. Atau, tidak ingin liburan terganggu, sekaligus ingin memantau keselamatan anak-anak ketika bermain di pantai. Itu berarti kamu juga membutuhkan bedah laser,” kata dr. Sophia, yang menggunakan mesin-mesin dengan teknologi mutakhir di kliniknya. 

Selain itu, terkadang laser vision correction diperlukan karena adanya indikasi medis. dr. Sophia mencontohkan, mata kiri minus 3 dan mata kanan minus 8. Kamu tidak bisa mengenakan kacamata, karena kacamata hanya bisa dipakai dengan selisih kelainan refraksi tidak lebih dari 3 dioptri. Sementara itu, lensa kontak memunculkan risiko infeksi dan iritasi yang lebih tinggi. “Solusi yang paling aman dan nyaman adalah bedah laser,” kata dr. Sophia, yang kualitas kliniknya diakui oleh berbagai kalangan profesional dan public figure.

LASIK bukan satu-satunya

Di satu sisi, masih banyak orang Indonesia yang tidak pernah mengetahui tentang laser vision correction. Di sisi lain, orang yang sudah tahu mengira bahwa laser vision correction itu selalu berarti LASIK. Padahal, LASIK bukan satu-satunya metode bedah laser mata.

“Saat ini ada tiga metode yang digunakan di dunia, yaitu surface treatment, LASIK, dan lenticule extraction. Setiap metode memiliki kelebihan berbeda. Lalu, yang mana metode operasi yang cocok untukmu? Hal tersebut akan bisa ditentukan setelah menjalani pemeriksaan komprehensif. Pemeriksaan tersebut merupakan langkah awal yang sangat penting. Kamu akan mendapatkan penjelasan langsung dari dokter bedah tentang kenapa metode tertentu lebih tepat,” kata dr. Sophia, yang sejak dulu rutin mengedukasi rekan sesama dokter mata tentang bedah laser mata. 

Meski berbeda, ketiga metode bedah laser tersebut menawarkan hasil operasi yang sama dan keamanan yang serupa. Karena, ketiganya menggunakan teknologi laser yang canggih. Sesudah menjalani bedah laser, dr. Sophia menyebutkan, pasien-pasiennya seolah mendapatkan mata baru, sehingga tingkat percaya dirinya melesat dan mendapatkan semangat baru juga untuk menjalani hidup.

Saat pakai kacamata, penglihatan kamu mencapai 20/20. Artinya, Kamu bisa melihat suatu benda dengan jelas dari jarak 20 kaki.

“Setelah menjalani laser vision correction, sejumlah pasien bahkan mendapatkan penglihatan yang jauh lebih baik daripada ketika berkacamata. Kami tidak pernah menjanjikan hal tersebut. Tapi, kenyataannya, kualitas penglihatan bisa meningkat. Beberapa pasien kami mendapatkan penglihatan yang lebih tajam dan jernih. Ketika kualitas penglihatan meningkat, kualitas hidupmu juga akan meningkat,” kata Dokter Sophia, yang di kliniknya juga tersedia layanan operasi katarak dan Ortho-K.




Manfaat Berenang: Olahraga Serba Guna untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Sebelumnya

Minuman Olahan Mentimun yang Cocok untuk Diet dan Kesehatan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health