Ternyata saya memang kurang teliti. Di visa saya ada tertulis catatan: tidak boleh ke daerah yang terlarang. Saya tidak meneliti visa itu. Saya pikir sama dengan visa-visa pada umumnya.
Saya salah. Saya kalah. Ternyata polisi itu benar. Sangat tidak aman. Tidak peduli Chinese atau bukan. Pokoknya bukan orang Baluch. Pokoknya bisa menarik perhatian.
Kalau pun saya tadi tidak motret-motret. Pasti di pemeriksaan berikutnya akan ketahuan. Atau di pos yang lebih jauh lagi. Untung juga sudah ketahuan saat masih dekat dengan Karachi. Misalkan baru ketahuan setelah berjalan lima jam lebih sia-sia lagi.
Ternyata memang begitu tidak aman.
Lebih-lebih sekarang ini. Saat saya menulis naskah ini. Saat saya baru saja melintasi perbatasan Kambodia-Vietnam ini. Setelah menyeberangi jembatan sungai Mekong ini.
Saya baca peristiwa itu: separatis Baluch melakukan sweeping. Mobil jurusan Karachi-Gwadar dirazia. Orang asing diturunkan. Orang asing di Pakistan hampir pasti Chinese. Mereka menemukan 14 orang. Dari beberapa mobil. Dibawa pergi. Dibunuh. Semuanya.
Sebenarnya saya tidak takut itu. Sisa-sisa kewartawanan saya masih agak tebal. Disekap pun sebenarnya menarik juga. Asal jangan dibunuh. Insyaallah saya bisa mencari cara untuk tidak dibunuh.
Kapan-kapan saya harus tetap ke Gwadar. Apalagi setelah proyek itu terwujud. Yang sedikit banyak bisa mengatasi kemiskinan wilayah Baluchistan. Bahkan bisa saja modernitasnya akan mengejar Punjab.
Saya pun jadi tahu: mengapa Amerika mundur dari proyek Gwadar. Sekian puluh tahun lalu. Demikian juga Singapura. Siapa sih yang mau dagang dalam situasi keamanan seperti itu.
Alasan keamanan seperti itu pula yang membuat Eropa mundur dari Afrika. Lalu digantikan Tiongkok. Di mana-mana.
Kini Barat marah pada Tiongkok: dianggap sudah menguasai Afrika.
Ternyata sebenarnya saya tetap bisa ke Gwadar. Kapan saja. Asal saya mau mengurus izin khusus. Lalu akan disediakan pengawalan.
Saya menyesal. Tahu itu belakangan. Setelah saya kembali ke Lahore. Dan terikat jadwal ke India, Thailand, Kambodia dan sekarang ini ke pedalaman Vietnam.
Lain kali lagi, Gwadar.
KOMENTAR ANDA