Semua karyawan ia sediakan asrama. Mereka menyebutnya 'Saravana hotel'. Gaji mereka lebih baik dari rata-rata restoran di India. Karyawan sangat loyal pada annachi. Juga pada pelanggan restorannya.
Sebaliknya sang annachi. Sangat keras. Seperti kepada adiknya sendiri. Kalau ada yang datang telat ia setrap sampai kapok.
Setelah terkenal di Madras, Rajagopal membuka franchise. Saravana Bhovan pun berkembang cepat.
Lalu datanglah permintaan dari luar negeri. Dari kota-kota besar dunia. Yang banyak imigran Indianya: New York, London, Sydney.
Saravana Bhovan buka di kota-kota itu.
Sukses. Lanjut ke 26 negara.
Restoran Saravana Bhovan terus bertambah.
Begitu juga istri Rajagopal.
Dukun menyarankan ia kawin lagi.
Diambillah isteri kedua. Sukses. Sampai umur 45 tahun istrinya tetap dua.
Dua tahun kemudian Rajagopal melihat gadis remaja. Baru dua tahun lulus SMA. Namanya: Jeeva Jyothi. Ternyata Jeeva anak salah seorang asisten manajernya. Yang hari itu diajak bapaknya. Untuk ikut hadir di acara besar perusahaan.
Hati Rajagopal bergolak. Umurnya 47 tahun. Anaknya tiga. Uang sudah bisa datang sendiri. Kekayaan sudah melimpah. Tapi ia belum punya gadis itu. Ia harus mendapatkan gadis itu. Mestinya tidak sulit. Anak karyawan sendiri. Yang ia tahu betapa sulit ekonomi keluarga itu.
Rajagopal harus bisa mengambil Jeeva. Sebagai istri ketiga.
Ia pun datang lagi ke dukun: bagaimana kalau ia mengawini gadis itu.
Sang dukun justru menganjurkan dengan sangat. Itu akan bisa membuat bisnisnya lebih Jaya lagi.
Ya sudah.
Tumbu ketemu tutupnya.
Mulailah dilakukan PDKT. Terutama kepada orang tuanya. Tapi gadis itu menolak.
Jeeva sudah punya incaran sendiri: guru les matematika adik laki-lakinya. Namanya: Santhakumar.
Dua kali seminggu Kumar memberikan les pada sang adik. Mata mereka menyambung. Saling menghunjam. Seperti dalam lagu Xiao Wei - ni de wen row yen jing qiao-qiao wo de xin. Mata sendumu mengadu-aduk hatiku.
Les matematika itu menjadi tiap hari. Juga tidak lagi satu jam. Hari ke 3,4,5,6,7 untuk Jeeva. Bukan untuk adiknya.
Hubungan Kumar dengan Jeeva itu membuat hati Rajagopal mendidih. Cemburu berat.
Mendidihnya orang kaya. Mendidihnya atasan. Dan mendidihnya orang yang lagi gila cinta. Atau nafsu.
Kumar dalam bahaya.
Situasinya seperti mantra yang sering saya kutip ini: jangan pernah lawan tiga jenis orang ini - atasan, orang kaya, dan orang gila. Melawan salah satunya saja celaka. Apalagi kalau tiga-tiganya menyatu dalam satu orang. Dalam satu Rajagopal.
KOMENTAR ANDA