Selesai makan, saya celingukan. Mata saya kesana-kemari. Di mana gerangan si lima 'i'.
Tidak terlihat.
Tidak berani bertanya ke mana lima 'i' pergi.
Saya mencoba agak lama berdiri di depan restoran itu. Pura-pura lihat-lihat sekitar.
Tidak juga terlihat.
Saya masih punya alasan lain. Untuk bisa lebih lama lagi di situ, pura-pura melihat cara pegawai mengiris daging kambing. Di teras restoran itu.
Yang mengiris daging itu ternyata adiknyi.
Saya pura-pura hanya tertarik pada teknik mengirisnya. Tapi akhirnya tertarik beneran. Baru saat itulah saya tahu: seperti itulah ternyata isi pantat kambing bahenol itu.
Di seluruh pantat itu ternyata tidak ada dagingnya. Pantat itu 100 persen terdiri dari lemak, lemak yang sangat padat mengeras.
Ketika kulit di bagian pantat itu dikupas terlihatlah lemak ungkul. Berikut lekuk bentuk pantat yang memutih.
Cuaca dingin, bisa minus 30 derajat di sini, rupanya yang memerlukan banyak lemak di bagian itu. Agar organ di sekitar pantat tidak membeku.
Atau karena gen khususnya memang begitu.
Lihatlah foto pantat kambing yang sudah dikupas itu. Dan lihatlah video sexy saat kambing 'da pigu' ini berjalan. Video yang diberikan teman saya di situ.
Saya memutarnya sampai lima kali.
Saya lupakan pula Saskia Gotik.
KOMENTAR ANDA