Mohammad Nadjikh/Net
Mohammad Nadjikh/Net
KOMENTAR

Sedang berbisnis itu jalannya sulit. Harus ulet. Harus merintis dari bawah. Harus bekerja keras.

Sebenarnya, menurut saya, Nadjikh sudah boleh terjun ke politik. Jiwa bisnisnya sudah menyatu di hatinya. Karakternya sudah kuat. Prinsip hidupnya sudah teguh.

Kalau pun ia terjun ke politik rasanya politik sudah tidak akan bisa merusaknya. Justru orang seperti ia yang bisa memperbaiki perpolitikan.

Tapi memang lebih baik Nadjikh tetap dalam keteguhannya itu. Begitulah kesimpulan tulisan saya untuk bukunya itu.

Mengapa itu menjadi catatan khusus saya untuknya?

Karena Nadjikh itu pribumi. Nadjikh itu aktivis Islam. Nadjikh itu orang daerah.

Pribumi-Islam-daerah biasanya tidak tertarik pada bisnis. Lebih tertarik jadi politisi. Atau pegawai.

Karena itu posisi ekonomi pribumi-Islam-daerah sangat lemah. Betapa pentingnya memperbanyak orang sukses seperti Nadjikh.

Nadjikh adalah model. Contoh nyata bagaimana pribumi-Islam-Daerah bisa sukses. Lewat jalan fokus. Tidak mudah tergoda. Khusuk. Bertauhid.

Kita harus bersyukur pernah ada sosok seperti Nadjikh.

Coba saja kalau ia tidak bertauhid, ia belum tentu berhasil.

Orang yang tidak bertauhid itu, Anda tahu: disebut musyrik. Orang musyrik masuk neraka. Begitu juga orang bisnis yang ”musyrik bisnis”. Ia akan masuk neraka. Nerakanya orang bisnis adalah bangkrut!

Begitu pentingnya ajaran tauhid. Termasuk untuk bidang bisnis.

Nadjikh tiba-tiba tiada.

Tapi jiwanya akan terus hidup pada siapa saja yang pernah mengenalnya.




Ji Chang-wook Gelar Fansign di Jakarta 12 Mei Mendatang, Siap Suguhkan Pengalaman Istimewa bagi Para Penggemar

Sebelumnya

Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Disway